Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lembaga berjaringan internasional yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya, Profauna Borneo akan memberikan pelatihan dan pendidikan para pelajar di Kabupaten Kutai Timur terkait upaya penyelamatan hutan.

"Tahun ini, 75 persen kegiatan kami adalah upaya penyelamatan hutan di Kabupaten Kutai Timur," ujar Koordinator Profauna Borneo, Bayu Sandi dihubungi dari Samarinda, Jumat.

Ia menyatakan, program penyelamatan hutan di Kabupaten Kutai Timur itu akan melibatkan pelajar, sebagai generasi muda yang diharapkan dapat menjadi pelopor pada upaya konservasi dan perindungan habitat satwa langka yang dilindungi yang ada di daerah itu.

"Sasaran utama kami yakni para pelajar yang ada di wilayah Kutai Timur," kata Bayu Sandi.

Selain pelajar, Profauna Borneo, lanjut Bayu Sandi, juga akan memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat lainnya untuk bersama-sama bagaimana menjaga hutan yang masih tersisa.

"Jadi, pada 2017, kami akan gencarkan pendidikan tentang kehutanan dengan sasaran para pelajar dan nanti akan berkembang ke kelompok masyarakat yakni, ibu-ibu PKK termasuk nantinya kepada para kelompok tani," kata Bayu Sandi.

Pertimbangan Profauna berkonsentrasi mengkampanyekan penyelamatan hutan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, menurut Bayu Sandi, karena di kawasan tersebut saat ini banyak kawasan hutan yang telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara.

Ia menyatakan akibat banyaknya pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, menyebabkan habitat satwa langka dan dilindungi diantaranya, orang utan dan beruang madu menjadi rusak.

"Berdasarkan hasil evaluasi, di tengah minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Profauna Borneo, kami melihat di Kabupaten Kutai Timur membutuhkan panduan sementara pada upaya penyelaman hutan yang menjadi habitat satwa langka dan dilindungi," ucapnya.

"Jadi, kami ingin memperkuat sektor penyelamatan habitat satwa langka dan dilindungi yang ada di Kabupaten Kutai Timur," kata Bayu Sandi.

Ia menyatakan upaya yang dilakukan Profauna Borneo bersama kelompok LSM lain di Kabupaten Berau pada penyelamatan penyu, sudah berjalan dengan baik.

"Sejauh ini, kami melihat sudah banyak kemajuan terkait upaya penyelamatan penyu, baik komitmen kepolisian dengan adanya penangkapan terhadap pelaku pencurian telur penyu maupun kesadaran masyarakat. Justru yang menjadi masalah saat ini di Kutai Timur dengan adanya pembukaan lahan sawit," kata Bayu Sandi. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017