Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 15 bidan di kawasan perbatasan negara, tepatnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mendapat pelatihan medis teknis Contraception Technology Up to date (CTU) agar lebih terampil menangani dan memberikan informasi.

"Pelatihan kami gelar selama enam hari pada 9-14 Januari 2017. Ada 19 materi yang disajikan, diantaranya konseling, kelaikan medik, vasektomi, tubektomi, implant, pencatatan dan pelaporan, serta pola evaluasi," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kaltim Sukaryo Teguh Santoso di Samarinda, Rabu.

Kabupaten Mahuakam Ulu, katanya, tergolong daerah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat dengan kondisi geografis cukup jauh dari Samarinda, berada di perbatasan negara, dan termasuk daerah pedalaman di Provinsi Kaltim.

Melihat kondisi yang ekstrem tersebut, maka diperlukan pelayanan kesehatan di bidang KB yang berkualitas sehingga masyarakat pedalaman bisa hidup sejahtera.

Untuk itu, para bidan yang kesehariannya kerap berhubungan dengan kaum ibu, mereka perlu mendapatkan pelatihan agar lebih terampil sehingga pengetahuan dan wawasan mereka dalam pelayanan KB juga meningkat.

Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, maka BKKBN diberikan mandat melaksanakan pembangunan bidang pengendalian penduduk dan KB melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Ia mengakatan, tugas BKKBN tidak hanya menangani KB dalam kontek kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, tetapi lebih jauh tentang kependudukan yang ujungnya-ujungnya adalah demi pembangunan keluarga sehingga akan tercipta keluarga bahagia dan sejahtera.

Menurutnya, program KB sebagai alat atau cara untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, karena melalui program ini keluarga diberi pengetahuan bagaimana pola mendidik anak, mengatur jarak kelahiran, dan hal-hal lain yang bertujuan menciptakan kesejahteraan keluarga.

Ia berharap semua bidan yang mendapat pelatihan medis teknis CTU tersebut mampu meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar dan dapat lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat menurunkan Unmed need (kebutuhan berKB yang tidak terpenuhi), termasuk dapat menurunkan TFR (Angka kelahiran total).

"Saat ini jumlah bidan di Mahakam Ulu ada sekitar 200 orang. Jumlah ini tentu saja masih kurang karena seharusnya di Mahakam Ulu ada sekitar 300 orang. Sedangkan pelatihan ini digelar tentu untuk meningkatkan kompetensi mereka," ujar Teguh. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017