Samarinda,  (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 40 mahasiswa STPDN asal Samarinda yang menjalani pendidikan di sejumlah daerah di Indonesia, melakukan bakti sosial di ujung tahun berupa membersihkan sampah di Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai wujud kepedulian lingkungan.


"Saat ini ada sekitar 60 praja STPDN asal Samarinda yang belajar di berbagai daerah, namun yang mengikuti kegiatan membersihkan lingkungan hari ini ada 40 praja," ujar Fitria Wahyuni setelah mengkoordinir 40 praja memungut sampah di SKM Samarinda, Sabtu.
   

Fitri yang merupakan kakak tingkat para praja ini melanjutkan, selama ini para praja tersebut berada di luar Samarinda untuk menimba ilmu sehingga mereka tidak begitu mengetahui perkembangan kota, sehingga sebagai kakak tingkat yang dulunya juga pernah membina mereka, maka Fitri mengarahkan untuk membersihkan SKM.
   

Mumpung libur dan mereka pulang ke Samarinda, lanjut Fitri, maka lebih baik mereka diajak melakukan hal positif bagi masyarakat dan kota kelahirannya, sehingga akhirnya diputuskan membantu membersihkan sampah baik yang hanyut maupun yang berserakan di bibir sungai.
   

Selama ini, Fitri dan sejumlah rekannya kerap memantau rutinitas komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda yang diketuai oleh Misman, sehingga ia dan rekan kemudian sepakat membantu komunitas ini dalam usaha menciptakan sungai bebas dari sampah.
   

Sampah, katanya, merupakan hal yang menjadi permasalahan utama di hampir semua kota di Indonesia, termasuk di luar negeri, sehingga masalah sampah dan kebiasaan masyarakat membuangnya sembarangan memang sudah semestinya menjadi perhatian prioritas dari semua pihak.
   

"Itulah mengapa kemudian kami mengarahkan para praja ini langsung memungut sampah di SKM baik yang hanyut maupun yang berserakan di tepinya, supaya kelak setelah mereka bekerja di pemerintahan, di mana pun ditempatkan, mereka peduli terhadap lingkungan. Jadi mereka tidak hanya berteori dalam menjaga lingkungan, tapi langsung berbuat nyata," ujarnya.
   

Sementara Ketua II GMSS-SKM Naniek Harjanie menyatakan salut terhadap aksi peduli oleh para praja tersebut karena lingkungan merupakan kawasan yang harus dijaga kelestariannya, apalagi mereka merupakan generasi penerus yang ke depan akan menjadi bagian pemerintah dalam membangun daerah, sehingga pengetahuan terhadap lingkungan harus terus diingatkan.

  

"Mereka ini adalah CPNS yang setelah lulus nanti akan menjadi PNS, jadi apa yang dilakukan mereka saat ini, saya yakin akan selalu mereka ingat sampai kapan pun, sehingga setelah mereka bekerja di lingkungan pemerintahan Samarinda, saya harap dalam setiap rencana pembangunan di bidang apa saja harus berwawasan lingkungan.
   

Naniek juga berharap melalui aksi dan pendidikan memungut sampah oleh perorangan, lembaga, komunitas, termasuk oleh Praja dan Purna Praja APDN/STPDN/IPDN ini, maka secara perlahan kebiasaan warga membuang sampah ke sungai dan me parit bisa diubah, sehingga tingkat pencemaran lingkungan bisa diminimalisir. *

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016