Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menerima penghargaan terkait pemberdayaan teknologi tepat guna, karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat menjadi inventor dan inovator teknologi sesuai kebutuhan lokal.

 

       

"Alhamdulillah, 23 November lalu saya dipercaya pak gubernur menerima penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Sabtu.

 

       

Penghargaan tersebut ia terima di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam rangkaian Gelar TTG Nasional. Penghargaan untuk Gubernur Kaltim berupa penghargaan bidang Pembinaan dan Fasilitasi TTG.

 

       

Dari 34 gubernur di Indonesia, lanjutnya, hanya terdapat delapan gubernur yang mendapat penghargaan dari menteri, yakni Gubernur Kaltim, Nusa Tenggara Barat, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

 

       

Penghargaan diberikan karena gubernur memiliki perhatian besar terhadap upaya pengembangan teknologi, sehingga banyak bermunculan inventor (penemu) maupun inovator (pelaku inovasi) teknologi, yang kemudian tercipta TTG baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.

 

       

"Para inventor dan inovator TTG tidak lepas dari peran Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) yang tersebar di hampir tiap kecamatan, karena Posyantek menjadi fasilitas dan pemanfaatan TTG," jelasnya.

 

       

Posyantek memiliki peran layanan teknis, informasi, dan promosi tentang berbagai jenis TTG kepada masyarakat, sekaligus memfasilitasi masyarakat sebagai pengguna TTG dalam kaitan pemanfaatan teknologi.

 

      

Untuk itu, peran Posyantek juga perlu ditingkatkan demi merangsang para inventor dan inovator, sehingga akan semakin banyak tercipta mesin maupun peralatan baru dan terus dilakukan inovasi.

 

       

Dalam kaitan ini, lanjut Jauhar, Pemprov Kaltim memberikan perhatian terhadap pengembangan Posyantek, misalnya pada 2015 memberikan bantuan kepada 15 unit Posyantek yang aktif dengan total senilai Rp450 juta, atau tiap Posyantek mendapat jatah Rp30 juta.

 

       

Bantuan ini untuk memotivasi Posyantek agar lebih optimal membantu peningkatan akses masyarakat terhadap penggunaan TTG, kemudian untuk meningkatkan kreativitas, merangsang inovasi, motivasi, kinerja, dan upaya pengembangan TTG.

 

       

Selanjutnya pada 2016, Kaltim kembali memberikan stimulan kepada 15 Posyantek yang aktif dengan total senilai Rp375 juta, sehingga tiap Posyantek mendapat jatah Rp25 juta.

 

       

"Dari dorongan terhadap pengembangan TTG melalui Posyantek, maka ada beberapa Posyantek Kaltim yang beberapa kali mendapat penghargaan tingkat nasional, seperti Posyantek Riyoto di Kabupaten Kutai Timur yang bukan hanya menerima penghargaan, tetapi sudah dijadikan percontohan nasional," ucap Jauhar. *

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016