"Pekan ini kami mengikuti gelar TTG Nasional di Mataram, NTB. Meski hanya juara harapan dua, namun kita puas karena pesaingnya memang se-Indonesia," ujar Kabid TTG Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim Surya Dharma Herman di Samarinda, Sabtu.
KIKS Balikpapan disertakan lomba Inovasi TTG dalam rangkaian Gelar TTG Nasional di Mataram, karena berhasil menjadi juara dalam Gelar TTG Provinsi Kaltim 2016, sehingga berhak mewakili Kaltim dalam lomba tingkat nasional.
KIKS Balikpapan berhasil menjadi juara harapan se-Indonesia karena mampu melakukan inovasi peralatan untuk membuat makanan olahan tempe dan tahu dalam satu alat dengan sistem penguapan, sehingga pola lama menginjak-injak kedelai untuk membuat tempe atau tahu sudah lama ditinggalkan oleh kelompok ini.
Satu set alat bisa sekaligus membuat tahu dan tempe dengan teknik modern, yakni tidak lagi menggunakan sistem injak untuk membersihkan kedelai sehingga hasilnya lebih bersih dan lebih sehat ketimbang produksi yang dilakukan secara konvesional selama ini.
"Sistem yang dilakukan dalam pembuatan tahu dan tempe dilakukan dengan penguapan baik untuk membersihkan kedelai maupun pengolahannya, sehingga mereka berhasil meninggalkan pola lama dengan cara diinjak, tentu saja produknya lebih steril dan higienis," ucapnya.
KIKS Balikpapan merupakan lembaga bagi invetor, inovator, sekaligus pengguna TTG yang konsentrasi terhadap pengembangan industri kecil dan menengah berbasis kerakyatan di Kota Balikpapan.
Di kawasan ini memiliki fasilitas umum dan sosial seperti masjid, lapangan bermain, dan lapangan olahraga.
Sarana dan prasarana pendukung pengembangan KIKS Balikpapan, antara lain rumah produksi, rumah susun untuk pekerja, instalasi pengolahan air limbah, instalasi pengolahan air bersih, dan jaringan listrik non PLN.
"Dalam kawasan ini juga memiliki rumah generator set berkapasitas 80 kva, gedung perbengkelan mesin produksi, gedung perbengkelan kayu, gudang, Kantor Unit Teknis KIKS, dan Kantor Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti)," kata Surya. *
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016