Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Majelis Ulama Indonesia Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak mengeluarkan imbauan atau rekomendasi apapun bagi warga Kota Minyak berkenaan dengan rencana demonstrasi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
"Kami serahkan semuanya kepada aparat yang berwenang," kata Sekretaris MUI Balikpapan Jailani kepada pers di Balikpapan, Jumat.
Informasi yang beredar, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana kembali menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 2 Desember, sebagai aksi lanjutan dari demonstrasi pada 4 November lalu.
MUI Balikpapan juga mengungkapkan hingga kini tidak ada organisasi atau lembaga dari Balikpapan yang menyampaikan akan turut berpartisipasi pada demonstrasi tersebut.
"Tapi, kalau perseorangan tentu sulit dideteksi," lanjut Jailani.
MUI Balikpapan, tambahnya, menyambut baik imbauan Pemerintah Provinsi bersama Kepolisian Daerah Kalimantan Timur agar warga tidak usah ikut berdemo di Jakarta.
Menurut Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, warga Kaltim yang berdemo menyampaikan pendapat cukup dilakukan di daerahnya masing-masing.
Kapolda juga menambahkan bahwa aparat keamanan akan langsung bertindak apabila aksi demonstrasi sudah mengarah pada anarkisme seperti pemaksaan kehendak.
Pada acara silaturahmi di Markas Kodam VI Mulawarman, Kamis (23/11), yang juga disertai gelar pasukan TNI-Polri, Kapolda bersama Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing menyatakan kesiapan mereka menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara.
"Kami siapkan 2.000 personel. Kami juga mengirim 400 personel Brimob ke Jakarta untuk membantu pengamanan ibukota," tegas Kapolda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kami serahkan semuanya kepada aparat yang berwenang," kata Sekretaris MUI Balikpapan Jailani kepada pers di Balikpapan, Jumat.
Informasi yang beredar, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana kembali menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 2 Desember, sebagai aksi lanjutan dari demonstrasi pada 4 November lalu.
MUI Balikpapan juga mengungkapkan hingga kini tidak ada organisasi atau lembaga dari Balikpapan yang menyampaikan akan turut berpartisipasi pada demonstrasi tersebut.
"Tapi, kalau perseorangan tentu sulit dideteksi," lanjut Jailani.
MUI Balikpapan, tambahnya, menyambut baik imbauan Pemerintah Provinsi bersama Kepolisian Daerah Kalimantan Timur agar warga tidak usah ikut berdemo di Jakarta.
Menurut Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, warga Kaltim yang berdemo menyampaikan pendapat cukup dilakukan di daerahnya masing-masing.
Kapolda juga menambahkan bahwa aparat keamanan akan langsung bertindak apabila aksi demonstrasi sudah mengarah pada anarkisme seperti pemaksaan kehendak.
Pada acara silaturahmi di Markas Kodam VI Mulawarman, Kamis (23/11), yang juga disertai gelar pasukan TNI-Polri, Kapolda bersama Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing menyatakan kesiapan mereka menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara.
"Kami siapkan 2.000 personel. Kami juga mengirim 400 personel Brimob ke Jakarta untuk membantu pengamanan ibukota," tegas Kapolda. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016