Samarinda, 22/11 (Antara) - Para pendamping lokal desa harus cerdas dan lebih hebat ketimbang masyarakat yang didampingi, karena mereka merupakan tempat bertanya terkait pembangunan desa, kata Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur Moh Jauhar Efendi.

 

       

"Ibaratnya begini, pelatih tinju harus lebih hebat dan banyak menguasai teori ketimbang petinju, walaupun pelatihnya mungkin KO ketika kena sekali tinju," kata Jauhar Efendi di Samarinda, Selasa.

 

        

Sehari sebelumnya, Jauhar membuka Pelatihan Pratugas bagi 34 orang pendamping lokal desa di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

 

       

Pelatihan yang berlangsung hingga 28 November itu menghadirkan beberapa pemateri untuk membimbing terkait teknis dan langkah-langkah melakukan pendampingan di desa.

 

       

Meskipun secara fisik pelatih kalah jauh dengan petinju, lanjut Jauhar, namun pengetahuan pelatih mengenai berbagai teori tentu lebih tinggi, misalnya bagaimana teknik menghindar, teknik pukulan jab, memancing lawan agar membuka wajah supaya ada peluang memukul, dan berbagai teknik lainnya.

 

       

"Begitu pula dengan pendamping desa, harus memahami semua aturan yang berlaku, baik aturan yang sesuai dengan amanat undang-undang, Peraturan Menteri Desa, maupun Peraturan Menteri Keuangan, sehingga pendamping desa banyak mengetahui secara teoritis yang bisa menjadi modal untuk melakukan pendampingan," jelasnya.

 

       

Jauhar juga mengatakan pendamping lokal desa merupakan ujung tombak dalam keberhasilan melakukan pendampingan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan kepala desa, sehingga kecerdasan dalam membaca situasi dan memberikan masukan dalam upaya mengembangkan dan menggali potensi desa harus diutamakan.

 

       

Ia mengakui ada beberapa pendamping desa hasil rekrutmen tahun 2015 yang baru kali ini mendapat pelatihan, sehingga secara teori kurang memahami bagaimana seharusnya melakukan pendampingan maupun belum mengetahui bagaimana seharusnya menampung berbagai aspirasi untuk disatukan dalam rekomendasi pengambilan keputusan.

 

       

Namun, Jauhar menyatakan salut dengan para pendamping tersebut karena mampu mendampingi penggunaan dana desa walaupun dengan pengetahuan terbatas, sehingga ini menjadi bukti bahwa pendamping lokal desa memiliki semangat juang tangguh dan memiliki jiwa untuk maju.

 

       

Setelah mengikuti pelatihan pratugas, ia berharap kemampuan para pendamping desa bisa lebih meningkat lagi sehingga keterampilan dalam melakukan pendampingan menjadi lebih baik, tidak seperti sebelumnya, mereka justru ada yang bertanya kepada kepala desa tentang tugasnya.

 

      

"Logikanya begini, pendamping harus lebih pintar ketimbang yang didampingi. Jangan jadikan alasan karena belum ada pelatihan, lantas tidak mengetahui tuagsnya. Padahal saat tandatangan kontrak sudah dijelaskan tugasnya, kemudian rincian tugas PLD juga bisa diunduh melalui telepon genggam atau bertanya kepada pendamping lain," ujar Jauhar. *

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016