Samarinda (ANTARA Kaltim) - Program Peternakan Sapi Terpadu atau Pesat yang dilakukan Kaltim Prima Coal di Desa Swarga Bara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan warga dalam mengembangkan peternakan.

"Dalam membina warga yang sebelumnya tidak mengetahui teknik beternak sapi sampai mampu memahami detailnya, KPC tidak hanya konsentrasi pada warga Desa Swarga Bara, tetapi berbagai desa lainnya," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Kutai Timur M Erlyan Noor di Sangatta, Kutai Timur, Sabtu.

Ia menjelaskan program ini merupakan salah satu kegiatan yang bagus dan seharusnya perusahaan lain mencontoh pola serupa.

Apalagi lahan yang dikembangkan untuk program Pesat merupakan lahan eks tambang batu bara yang sudah direklamasi dan telah dilakukan penelitian tentang keamanan daging sehingga layak dikonsumsi.

Dalam memberikan bantuan sapi, lanjutnya, PT KPC melalui tim Pesat terlebih dulu memberikan pelatihan teknik mengembangkan dan merawat sapi. Setelah diyakini warga tersebut mampu beternak, sapi yang sudah disiapkan diberikan untuk dikembangkan petani ternak.

Menurutnya, program tersebut lebih terarah karena selain memberikan pelatihan juga memberikan sapi sebagai modal untuk meningkatkan ekonomi warga. Apalagi tim Pesat juga mengajarkan cara mengolah kotoran sapi dan urine menjadi pupuk organik serta biogas.

Namun demikian, Erlyan Noor menyarankan kepada PT KPC untuk memberikan bantuan serupa kepada masyarakat di kawasan pesisir, karena selama ini program yang ada lebih cenderung pada warga yang tinggalnya bukan di kawasan pesisir.

"Petani dan nelayan di kawasan pesisir juga mengharapkan hal yang sama agar KPC memperhatikan, seperti membina warga nelayan dalam usaha meningkatkan produksi ikan maupun membantu mengembangkan tambak dan lainnya. Garis pantai Kutai Timur cukup panjang, ini yang harus mendapat perhatian kita semua," ujar Erlyan.

Dalam pengembangannya, Pesat dilengkapi dengan lahan pengembalaan seluas 14 hektare, area kebun rumput gajah 2 hektare, embung air 1 hektare, dan kandang yang tersambung dengan fasilitas pengolahan kotoran sapi menjadi biogas.

Kawasan Pesat di Desa Swarga Bara, merupakan bagian dari dumping area Pit Surya yang mulai direklamasi pada 1998. Kawasan ini berdiri di lahan seluas 22 hektare dengan sapi yang dipelihara sekitar 300 ekor baik untuk pengembangan, sapi perah, hingga untuk penggemukan. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016