Samarinda (ANTARA Kaltim) - Program BUMN Mengajar yang dilaksanakan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kaltim dan PT Hutama Karya telah mengunjungi tujuh sekolah yang tersebar di sejumlah daerah di Kalimantan Timur, dari 10 sekolah yang menjadi sasaran pada 2016.

Sekolah ketujuh yang menjadi sasaran pada kegiatan BUMN Mengajar, Selasa, adalah SMA Negeri 3 Samarinda, salah satu sekolah unggulan di Kaltim yang memiliki jalinan kerja sama program pengajaran bahasa Jerman dengan Goethe Institut Indonesia.

Adapun enam sekolah lain yang sudah lebih dulu dikunjungi ketiga BUMN tersebut sejak Agustus 2016 adalah di Kota Bontang, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat masing-masing dua sekolah. Sedangkan tiga sekolah yang akan menjadi sasaran berikutnya terdapat di Kota Balikpapan, Kabupaten Paser, dan Berau.

"Sama halnya di enam sekolah terdahulu, kali ini kami banyak memaparkan profil BUMN berikut profesi-profesi di dalamnya, pemberian motivasi kepada siswa, serta memberikan bantuan peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar," kata Senior Vice President SDM PT Pupuk Kaltim Agus Subekti, didampingi GM Pengembangan Bisnis Konstruksi PT Hutama Karya Sarjono.

Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi BUMN dalam membangun kapasitas nasional melalui generasi penerus bangsa di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim.

General Manager Pengembangan Bisnis Konstruksi PT Hutama Karya Sarjono berharap kegiatan BUMN Mengejar dapat membangkit motivasi siswa untuk belajar dan berprestasi lebih tinggi, sehingga ke depan bisa berkarya untuk bangsa dan negara dengan bergabung di BUMN.

"Saya senang karena siswa-siswi cukup antusias ingin mengetahui sejumlah profesi dan keahlian yang dibutuhkan oleh BUMN," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan SMA Negeri 3 merupakan salah satu sekolah unggulan dan menjadi kebanggaan, sehingga sangat layak dikunjungi program BUMN Mengajar tahun ini.

"Program kerja sama dengan Goethe Institut dalam pengajaran bahasa Jerman menjadi salah satu yang diunggulkan. Melalui program ini, para lulusan SMA Negeri 3 yang menguasai bahasa Jerman berkesempatan melanjutkan studi ke negara tersebut," jelas Asli.

Sementara itu, Kepala Program Pasch (sekolah mitra Goethe Institut) SMAN 3 Samarinda Sri Widayati berharap BUMN menyediakan fasilitas beasiswa bagi siswa-siswa lulusan sekolahnya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Jerman.

"Masalah terbesar untuk melanjutkan studi di luar negeri adalah biaya, karena hampir sebagian besar lulusan kami yang menguasai bahasa Jerman berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Mudah-mudahan BUMN seperti PT Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim dan Hutama Karya bisa memfasilitasinya," ujar Sri Widayati yang juga Kepala Litbang SMAN 3 Samarinda. (*)

Pewarta: DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016