Balikpapan (ANTARA News - Kaltim) - Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan isolasi dua bocah yang suspect (dicurigai) terkena virus flu burung atau H5N1.
   
Wartawan ANTARA di Balikpapan, Jumat melaporkan bahwa dua Balita (bayi di bawah lima tahun)  kini dirawat di ruang isolasi RS Kanujoso Djatiwibowo RSKD, Jalan MT Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur. 
   
Pihak medis RS setempat mengetahui bahwa kedua anak berusia dua tahun dan lima tahun warga RT 63 Kelurahan Gunung Sari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah ini mengalami demam tinggi setelah menyentuh ayam yang mati mendadak di lingkungan rumahnya tersebut beberapa hari sebelumnya.
   
"Kami sedang melakukan pemeriksaan flu A dan flu B, dimana sampel dari kedua anak sudah dikirim ke Laboratorium Badan Litbang Depkes," ungkap dr Dyah Muryani, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
   
Ia menjelaskan bahwa kedua balita ini bukan yang pertama. Dua pekan sebelum ini ada bocah berusia 4,5 tahun juga mengalami demam tinggi.
   
Balita  warga kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan itu pun diisolasi dan menjalani perawatan intensif.
    
"Syukurlah, hasil tesnya negatif, dan begitu demamnya turun dan keadaanya pulih, sudah kami izinkan pulang," tutur Dyah.
    
Munculnya kembali kejadian ayam mati mendadak ini memaksa Pemkot Balikpapan kembali melakukan pemusnahan ternak ayam dan burung.
    
Ayam atau burung yang berkeliaran di lokasi yang dinyatakan terkontaminasi virus H5N1 langsung dieliminasi, yaitu dengan ditembak menggunakan senapan angin dan kemudian bangkainya dibakar.
     
Aparat mulai dari camat, lurah, hingga ketua-ketua RT dan tokoh-tokoh masyarakat diminta saling berkoordinasi untuk pemusnahan ayam dan burung tersebut.
    
Koordinasi diperlukan sebab selain untuk memastikan bahwa seluruh unggas yang berada di daerah terjangkit flu burung tidak keluar dari wilayah yang bersangkutan dan menjadi agen penyebar virus di daerah lain, baik ayam dan burung yang dibunuh mendapat pergantian (kompensasi) uang dari Pemkot.
    
"Meski tidak banyak dan tidak sesuai harga pasaran, saya harap warga ikhlas," kata Wali Kota  Imdaad Hamid. Seekor ayam dihargai Rp 15 ribu.

Pos untuk mengecek arus dan distribusi bagi para pedagang unggas di luar kota juga diaktifkan kembali.
   
Khusus Jalan Soekarno-Hatta ada di Km 23 untuk antisipasi ayam yang dibawa dari utara. Di timur Balikpapan cek poin ada di Teritip. Unggas yang dibawa dari selatan di cek di Pelabuhan Ferry Kariangau, Balikpapan Barat.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010