Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bangunan pemecah ombak di Pantai Manggar, Balikpapan yang menggunakan anggaran APBD Provinsi Kaltim progresnya terus meningkat.
 
Hingga kini pengerjaan penahan ombak beton seberat hampir satu ton itu sudah mencapai 80 persen. Hal ini diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandi saat melakukan tinjaun lapangan, Kamis (13/10) lalu.

Bersama Wakil Ketua DPRD Kaltim, Andi Faisl Assegaf dan Komisi III lainnya beserta Kepala Bidang Sumebr Daya Air (SDA) Dinas PU Kaltim, Agus Suwandi menjelaskan bahwa proyek pengerjaan pemecah ombak ini menggunakan APBN dan APBD Kaltim.

“Untuk anggaran dari provinsi, dialokasikan sekitar Rp 6 miliar. Dana ini untuk pengerjaan beton kurang lebih 50 meter ke arah timur yang memang sudah sangat memprihatinkan dan perlu untuk diatasi. Artinya, setelah kami turun ke lapangan, pengerjaan yang menggunankan APBD 2016 sudah mencapai 80 persen,” terang Agus Suwandi.

Lanjut dia, setelah pemasangan beton di bibir pantai tersebut, longsor atau abrasi akibat ombak diharap sudah tidak terjadi lagi.

“Pantai yang erosi sebelumnya sudah mulai terbentuk lagi. Ini menunjukan kondisi pantai yang semakin membaik sejak dibangunnya pemecah ombak,” terang politisi Gerindra ini.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Irwan Faisyal, bahwa pembangunan pemecah ombak ini sangat penting. Karena jika tidak dilakukan akan berdampak pada pembangunan dalam kota.
Ia berharap, tanggul bisa menjadi salah satu solusi agar abrasi tidak bertambah luas. Sehingga dampaknya, tidak menimbulkan kerugian fasilitas yang ada di bibir pantai.

“Karena abrasi, beberapa gazebo di pinggir pantai dikabarkan rubuh. Sejumlah pohon juga dikabarkan ikut tumbang karena dampak abrasi dampak,” bebernya.

Selain itu, jumlah pengunjung selama abrasi juga turut menurun. Sehingga berdampak pada penerimaan pendapatan. Maka, kata Irwan, dengan pemasangan tanggul pemecah ombak, bisa mengembalikan marwah dari Pantai Manggar yang sesungguhnya.

“Pantai Manggar ini merupakan salah satu obyek wisata pilihan masyarakat Kaltim, sehingga harus benar-benar dijaga,” sebut anggota DPRD Kaltim Dapil Balikpapan ini. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016