Samarinda (ANTARA Kaltim) - Selain hanya terdapat satu guru berstatus Pegawai Negeri (PNS), SMKN 2 Sebulu, Kutai Kartanegara, ternyata juga menghadapi masalah lain, yakni kondisi gedung yang memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Demikian hasil kunjungan Komisi IV DPRD Kaltim, saat melihat langsung kondisi sekolah kejuruan ini, Rabu, (13/10).
Kunjungan dipimpin Ketua Komisi IV Zain Taufik Nurrohman didampingi Sekretaris Rita Artaty Barito dan anggota Slamet Ari Wibowo.
Menanggapi kondisi tersebut, Slamet membenarkan, bahwa memang hanya Kepala Sekolah yang berstatus PNS sementara guru dan tenaga administrasi berstatus pegawai honor. "Seperti itulah kondisinya, untuk tenaga honor tentunya jika ditanyakan status ke depan mereka belum bisa dipastikan," kata Slamet.
Untuk kondisi bangunan sekolah dijelaskan bahwa fasilitas belajar masih sangat minim, kekurangan ruang belajar dan ruang guru. Hanya, mengenai penambahan dan perbaikan ruangan saat rombongan berkunjung Herjan, Kepala Sekolah SMKN 2 menjelaskan ada informasi sudah masuk dalam program pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
"Mereka tentu menunggu realisasinya, kepala desa setempat juga kabarnya telah menyiapkan lahan seluas 3 hektare untuk persiapan pembangunan," jelasnya.
Slamet berharap sekolah yang memiliki dua jurusan potensional yaitu teknik mesin dan pertanian ini bisa berkembang menjadi tujuan siswa melanjutkan pendidikan.
"Tentunya dimulai dari fasilitas belajar seperti ruangan dan peralatan belajar serta alat-alat pendukung lainnya," sebutnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Demikian hasil kunjungan Komisi IV DPRD Kaltim, saat melihat langsung kondisi sekolah kejuruan ini, Rabu, (13/10).
Kunjungan dipimpin Ketua Komisi IV Zain Taufik Nurrohman didampingi Sekretaris Rita Artaty Barito dan anggota Slamet Ari Wibowo.
Menanggapi kondisi tersebut, Slamet membenarkan, bahwa memang hanya Kepala Sekolah yang berstatus PNS sementara guru dan tenaga administrasi berstatus pegawai honor. "Seperti itulah kondisinya, untuk tenaga honor tentunya jika ditanyakan status ke depan mereka belum bisa dipastikan," kata Slamet.
Untuk kondisi bangunan sekolah dijelaskan bahwa fasilitas belajar masih sangat minim, kekurangan ruang belajar dan ruang guru. Hanya, mengenai penambahan dan perbaikan ruangan saat rombongan berkunjung Herjan, Kepala Sekolah SMKN 2 menjelaskan ada informasi sudah masuk dalam program pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
"Mereka tentu menunggu realisasinya, kepala desa setempat juga kabarnya telah menyiapkan lahan seluas 3 hektare untuk persiapan pembangunan," jelasnya.
Slamet berharap sekolah yang memiliki dua jurusan potensional yaitu teknik mesin dan pertanian ini bisa berkembang menjadi tujuan siswa melanjutkan pendidikan.
"Tentunya dimulai dari fasilitas belajar seperti ruangan dan peralatan belajar serta alat-alat pendukung lainnya," sebutnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016