Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kegiatan seni dan budaya mendominasi pelaksanaan Festival Mahakam 2016, kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kominfo Kota Samarinda Muhammad Faisal.

"Berbagai kegiatan seni budaya tetap menjadi kegiatan yang dominan pada pelaksanaan Festival Mahakam XVI yang akan dilaksanakan pada 11-13 November 2016," ujar Muhammad Faisal, Rabu malam.

Kegiatan seni dan budaya yang akan digelar pada Festival Mahakam 2016 kata Muhammad Faisal yakni, lomba tari kreasi daerah Kaltim, lomba kuliner tradisional, lomba busana batik, upacara adat dan Sape Musik Festival.

"Secara konsisten, kami menggelar beberapa kegiatan dalam rangka pelestarian seni budaya di Kota Samarinda," tuturnya.

Untuk lomba tari kreasi daerah yang merupakan salah satu kegiatan favorit dan barometer seni budaya di Kota Samarinda lanjut Muhammad Faisal, akan dibagi menjadi tiga kategori yakni, lomba tari kreasi pesisir, lomba tari kreasi pedalaman dan lomba tari kreasi daerah Kaltim untuk murid Sekolah Dasar (SD).

"Kami menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya tersebut di halaman Kantor Gubernur Kaltim. Alhamdullilah, selama dua tahun ini kegiatan tersebut sangat meriah dan dan antusias penonton sangat tinggi sehingga kami merasa bangga terhadap apresiasi masyarakat terhadap seni budaya," jelas Muhammad Faisal.

"Bagi masyarakat yang berminat mengikuti kegiatan dan lomba seni dan budaya tersebut, dapat mendaftarkan kelompok atau grupnya ke sekretariat panitia di Kantor Disparkominfo Samarinda di Jalan Dahlia No.69," ucapnya.

Sementara, untuk lomba kuliner tradisional pada Festival Mahakam tahun ini kata Muhammad Faisal, dibagi dalam dua kategori yakni, lomba nasi kuning Samarinda dan Festival Soto Nusantara yang pesertanya khusus ibu-ibu PKK kelurahan dan PKK kecamatan se-Kota Samarinda,

"Pada Festival Mahakam tersebut, ada juga demo masakan tradisional yang dikemas apik dan modern ala chef hotel berbintang. Semua ini kami laksanakan dalam rangka lebih mengenalkan masakan tradsional khas Samarinda kepada masyarakat," ujar Muhammad Faisal.

Ia menyatakan, kegiatan Sape Music Festival tetap digelar pada Festival Mahakam 2016 sebagai upaya pelestarian alat musik petik khas suku Dayak serta mengenalkan kepada khalayak bahwa musik Sampe juga sangat indah dan harmonis jika dikaloborasi dengan alat musik modern.

"Semoga ke depan, gelaran Sape Musik Festival ini bisa berdiri sendiri dan secara khusus dilaksanakan dalam tingkatan yang lebih luas se-Kalimantan," kata Muhammad Faisal.      (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016