Samarinda (ANTARA Kaltim)  - Lomba baca puisi siswa SLTA/MA dan SMK seKalimantan Timur dan Kalimantan Utara tahun ini menjadi milik siswa Madrasah Aliyah PPKP Tenggarong, Radhika Darmawan.

Radhika menjadi peserta pertama di babak final, dinobatkan sebagai jawara tahun ini setelah aksi panggungnya mampu memukau dewan juri yang diketuai Aminudin Rifai dan memberinya nilai tertinggi 385.
 
"Semua peserta adalah pemenang. Sedangkan juara pertama, Radhika Darmawan dari MA PPKP Tenggarong. Selamat untuk juara pertama dan semua pemenang," kata Aminudin Rifai saat mengumumkan pemenang lomba di Ruang Batu Lepoq, Hotel Mesra Samarinda, Jumat (30/9).

Penyisihan lomba puisi tingkat siswa SLTA/MA dan SMK digagas Kantor Bahasa Kalimantan Timur kerja sama Forum Bahasa Media Massa (FBMM) dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Kaltim itu digelar di 2 lokasi, yakni Kantor Bahasa Kalimantan Timur dan di Hotel Mesra Samarinda. Hal itu dilakukan karena tingginya minat peserta mengikuti lomba puisi ini.

Sebanyak 67 peserta mengikuti lomba ini. Selain datang dari sejumlah sekolah di Samarinda, tidak sedikit juga peserta datang dari beberapa sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara diantaranya dari Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Muara Jawa, Samboja hingga Kota Bangun.

Peserta lainnya juga datang dari Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan.Dari babak penyisihan, masing-masing dipilih 3 peserta terbaik untuk berlaga di babak final yang dilaksanakan di Ruang Batu Lepoq, Hotel Mesra Samarinda.

Peringkat  II lomba baca puisi ini diraih Shinta Sarmila ASY, pelajar SMAN I Samarinda dengan skor 378 dan peringkat III menjadi milik Anggi Mentari Daniswari, pelajar SMAN 10 Samarinda dengan raihan skor 376.

Selanjutnya, peringkat IV diraih Lilijk Suparwati, pelajar SMAN 11 Samarinda (nilai 372), peringkat V untuk Anggeslani Dien (nilai 368) dan peringkat VI Siti Fatimah Khadijah, pelajar SMKN 2 Sendawar, Kutai Barat dengan nilai 354.

Aminudin menyebutkan penilaian dilakukan dengan sangat objektif dengan penilaian langsung dan tidak ada diskusi dewan juri setelah pengumpulan nilai peserta.  "Penilaian dilakukan sangat objektif, tanpa diskusi," tegas Aminudin.

Salah seorang anggota dewan juri, Irwan mengatakan, secara umum peserta lomba sudah  memiliki penguasaan intonasi,  artikulasi dan penampilan yang baik. Perbaikan yang masih perlu dilakukan adalah terkait dengan interpretasi kalimat.

"Interpretasi berhubungan dengan pemaknaan kalimat yang kemudian berkaitan dengan pilihan tepat untuk pemotongan kalimat. Hal ini sangat penting agar pesan yang disampaikan, tidak lari dari keinginan sang penulis puisi," kata Irwan.
 
Mengingat antusias pelajar yang sangat tinggi, lomba ini akan kembali digelar pada tahun-tahun selanjutnya. (*)
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016