Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Resor Kabupaten Paser, memastikan, siswa yang membunuh dua warga dan melukai tiga orang lainnya dalam kondisi waras atau tidak mengalami gangguan jiwa.

"Dalam pemeriksaan, siswa berinisial FS itu mengaku menyesali perbuatannya dan melakukan perbuatan tersebut karena tersulut emosi," ujar Kaplres Paser Ajun Komisaris Besar Hendra Kurniawan, di Tanah Grogot, Kamis.

Karena dinilai dalam kondisi normal polisi lanjut Hendra Kurniawan, tidak melibatkan psikiater pada pemeriksaan siswa pelaku pembunuh dua warga tersebut.

"Penyidik tidak melibatkan psikiater saat memeriksa FS karena tidak memiliki gejala gangguan kejiwaan," kata Hendra Kurniawan.

Saat FS mengamuk sambil membawa senjata tajam jenis parang lanjut Hendra Kurniawan, tidak dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan minuman keras.

"Tersangka mengaku tersulut emosi hingga bertindak membabi buta," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan tambah Hendra Kurniawan, motif FS mengamuk sehingga menyebabkan dua warga tewas dan tiga orang lainnya terluka, akibat cemburu kepada salah satu korban tewas yakni S yang dekat dengan R, kekasih tersangka yang juga menjadi korban siswa tersebut.

"Siswa itu mengaku cemburu karena kekasihnya dekat dengan S (18)," katanya.

Peristiwa tragis itu berlangsung di Desa Tanah Priuk, Kecamatan Tanah Grogot, pada Rabu (21/9).

Saat itu, FS tiba-tiba mengamuk membabi buta dan menyerang warga menggunakan parang.

Akibat peristiwa itu, dua orang tewas yakni S (18) dan ML (20) sementara tiga warga lainnya terluka yakni R, kekasih pelaku serta P dan N.

"Tetangga tersangka yang tidak memiliki kesalahan turut menjadi sasaran amukan FS," kata Hendra Kurniawan.    (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016