Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar meminta petani memanfaatkan lahan kosong yang belum teraliri air untuk ditanami palawija yang lebih tahan terhadap musim kemarau.

"Petani jangan terpaku pada satu jenis tanaman saja, karena ketika kemarau banyak lahan persawahan mengalami kekeringan dan tidak bisa ditanami padi," kata Yusran Aspar saat dihubungi di Penajam, Rabu.

Bupati mengajak para petani untuk menanam tanaman palawija yang lebih tahan terhadap cuaca panas saat musim kemarau, karena pengairan lahan persawahan di daerah itu masih tadah hujan.

"Disaat kemarau, petani untuk beralih menanam jagung, kedelai, cabai, dan bawang karena lebih tahan terhadap cuaca panas," ujar Yusran Aspar.

Dengan menanam tanaman holtikultura tersebut menurut dia, agar pendapatan petani tidak berkurang karena lahan persawahan tidak bisa ditanami padi akibat kekeringan saat musim kemarau.

Yusran Aspar berharap petani dapat berpikir cerdas dan kreatif ketika musim kemarau panjang melanda daerah setempat seperti saat ini.

Ia menjelaskan, bantuan pipanisasi untuk irigasi lahan persawahan dari Kementerian Pertanian pada tahun ini (2016) belum mencukupi untuk mengairi lebih kurang 11.000 hektare lahan sawah di daerah itu.

Sampai saat ini pengairan lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengandalkan tadah hujan, sehingga pada saat musim kemarau lahan persawahan tersebut mengalami kekeringan.

Sementara kemampuan pipanisasi bantuan Kementerian Pertanian tambahnya, hanya bisa mengairi lebih kurang 200 hektare lahan persawahan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016