Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur masih kekurangan tenaga penyuluh peternakan, padahal tenaga itu sangat dibutuhkan dalam pencapaian program prioritas pembangunan dan pengembangan pertanian dalam arti luas di daerah itu.

"Subsektor peternakan masuk dalam program prioritas pembangunan dan pengembangan pertanian dalam arti luas. Namun, kegiatan ini masih mengalami kendala, terutama terbatasnya bahkan kurangnya jumlah tenaga penyuluh pada subsektor ini," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya, di Samarinda, Minggu.

Tenaga penyuluh peternakan menurut ia, tidak semata memberikan pendampingan kepada peternak tetapi juga harus mampu memberikan pelayanan kesehatan hewan bagi ternak.

"Penyuluh peternakan apalagi yang berkompetensi paramedis di Kaltim masih kurang sebab selain dituntut melakukan pendampingan, para penyuluh peternakan juga harus mampu memberikan pelayanan kesehatan atau menjadi paramedis kesehatan hewan," jelas Dadang Sudarya.

Tuntutan kompetensi bagi penyuluh peternakan kata ia diantaranya, harus mampu mengobati, menyuntik dan vaksinasi hewan baik sapi, kerbau, kambing maupun ayam serta ternak lainnya.

Apalagi lanjut Dadang Sudarya, pemerintah pusat telah memiliki berbagai target pencapaian swasembada, salah satunya swasembada daging khususnya daging sapi.

Provinsi Kaltim tambah Dadang Sudarya, telah memiliki program prioritas dalam mendukung pencapaian swasembada daging nasional melalui kegiatan pengembangan populasi dua juta ekor sapi.

Ia menyebutkan, sejak 2013 hingga Juni 2016, Dinas Peterenakan Kaltim telah memasukkan sapi sebanyak 244 ribu ekor terdiri 21.779 sapi bibit dan sisanya berupa sapi bakalan.

"Sehingga, dalam upaya percepatan pengembangan sapi ternak maupun hewan ternak lainnya guna pencapaian swasembada pangan diperlukan tenaga penyuluh yang memiliki kemampuan sebagai paramedis sangat dibutuhkan," ucap Dadang Sudarya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016