Bandung (ANTARA Kaltim) - Tim tinju Kalimantan Timur gagal memenuhi target emas pada PON XIX 2016, karena satu-satunya medali yang bisa diraih hanya berupa perunggu.

Medali perunggu diraih oleh Krsitianus Nong Sedo di kelas 75 Kg, setelah kandas di laga semifinal menghadapi Marvin asal Jawa Barat.

Ketua Pertina Kaltim, Nasir di Bandung mengatakan dua petinju tersisa yang bertanding malam tadi, yakni Hendrik di kelas 81 Kg dan Krsitianus Nong Sedo di kelas 75 Kg, tak mampu mengalahkan lawan-lawannya.

Kristianus yang berhadapan dengan Marvin asal Jawa Barat, kalah dalam pertarungan tiga ronde.

Hal sama juga dialami Hendrik yang dikalahkan David Isikawar dari Maluku.

"Kami mohon maaf gagal merealisasikan target. Tapi anak-anak sudah berjuang sangat bagus," tegasnya.

Sementara itu pelatih tim tinju Kaltim Carol Renawarin menilai para petinjunya kurang konsentrasi dalam bertanding.

Ia menyimpulkan kejadian di tahannya manajer tim Darmin Balfas, di Polres Sukabumi akibat protes berlebihan saat pertandingan sebelumnya membuat pikiran anak asuhnya terbagi.

"Memang setelah keributan saat Wasit Hiskinda kalah dari petinju Jawa Barat, para petinju ikut memikirkan hal tersebut. Inilah yang membuat konsentrasi mereka menjadi terbagi," ujar Carol.

Kaltim sendiri sampai malam tadi masih menunggu keputusan dewan hakim cabor tinju, terkait protes hasil pertandingan Wasti dan Sulvana, petinju Jawa Barat.

Sebab terjadi banyak kejanggalan dari perhitungan poin akhir. Imbas dari protes kubu Kaltim, beberapa juri pun dipulangkan PP Pertina karena dianggap tak bekerja dengan baik. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016