Penajam (ANTARA Kaltim) -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus melakukan pemantauan tehadap sejumlah wilayah yang memiliki risiko kebakaran cukup tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul, ketika ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan instansinya memperketat penjagaan di posko dan meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kebakaran di daerah setempat.

"Kami siagakan satuan tugas 24 jam memantau dan berpatroli untuk menjaga terjadinya kebakaran lahan dan hutan, serta kawasan pemukiman," ujarnya.

Selain itu, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan segera membangun embung atau cekungan penampung air di wilayah rawan kebakaran untuk ketersediaan air bagi tim pemadam kebakaran.

"Pada saat musim kemarau, pemenuhan air untuk keperluan pemadaman kebakaran biasanya cukup sulit dan membutuhkan waktu lama," ungkap Andi Dahrul.

Ia menjelaskan kebutuhan embung di masing-masing kecamatan masih dalam penghitungan Pusat Pengendali Operasi Penaggulangan Bencana atau Pusdalops.

Untuk bisa membangun tempat penampungan air tersebut lanjut Andi Dahrul, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat setempat.

"Lokasi pembuatan embung atau cekungan penampung air itu memanfaatkan lahan warga sekitar," jelasnya.

Andi Dahrul mengingatkan masyarakat dan perusahaan tetap waspada terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan, termasuk kawasan pemukiman kendati masih terjadi hujan.

Periode Januari hingga September 2016 terdapat 46 titik kebakaran lahan dan hutan, serta kawasan pemukiman di Kabupaten Penajam Paser Utara terbakar dengan luas mencapai ratusan hektare.

Jarang turunnya hujan di wilayah Penajam Paser Utara sepanjang 2016 menyulitkan upaya penanganan kebakaran, karena sumber air untuk mengisi mobil pemadam kebakaran kering. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016