Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mewaspadai masuknya virus zika di wilayah setempat.

"Informasi virus zika membuat pemerintah daerah menginstruksikan untuk waspada terhadap virus zika," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong ketika saat ditemui di Penajam, Kamis.

Ia menyatakan, Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu daerah endemis DBD (demam berdarah dengue) yang rentan menjadi penyebaran virus zika.

"Virus zika bisa menyebar ke Pulau Kalimantan, bahkan ke Penajam Paser Utara yang menjadi wilayah endemis DBD," ujarnya.

Namun, hingga saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara belum menemukan masyarakat yang terinfeksi virus zika tersebut.

Kendati belum ditemukan adanya virus zika, menurut Arnold Wayong, instansinya melakukan antisipasi dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta berhati-hati saat berhubungan dengan orang yang baru datang dari luar negeri, terutama dari Singapura.

Arnold Wayong menjelaskan, virus zika menyebar melalui perantara gigitan nyamuk "aedes", terutama jenis "aedes aegyti", sehingga gejala orang yang terserang virus zika sama dengan DBD.

"Orang tertular virus zika melalui gigitan nyamuk dan gejalanya sama dengan DBD yakni, panas atau demam, nyeri sendi, nyeri kepala dan mata merah," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai Januari hingga Agustus 2016 ditemukan sekitar 400 kasus DBD, empat orang di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapatkan perawatan medis. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016