Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Tim boling Kalimantan Timur mengandalkan nomor ganda untuk mengejar target medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Boling Indonesia Kaltim Rusman Yakub di Samarinda, Rabu, mengatakan persaingan di nomor tunggal sangat berat, karena provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan tuan rumah Jawa Barat memiliki peboling tangguh yang menduduki peringkat atas nasional.

Namun, Rusman cukup optimistis atlet andalan Kaltim yakni Aswin Ardhy Saputra dan Liza Permatasari punya peluang merebut medali pada nomor berpasangan.

"Pada PON 2012, tim Kaltim bisa maraih medali emas dari nomor tunggal melalui Ibu Rose. Saat ini beliau sudah tidak masuk dalam tim, sehingga otomatis ada pergeseran target medali," jelas Rusman.

Tim boling Kaltim yang berlaga pada PON Jabar berkekuatan sebanyak enam atlet, masing-masing tiga putra dan tiga putri. Mereka akan bersaing mengikuti 11 nomor yang dilombakan di arena boling komplek olahraga Siliwangi, Bandung.

"Kami menargetkan dua medali emas bisa dibawa pulang, kalaupun meleset paling tidak seperti pencapaian pada PON 2012 dengan satu emas," katanya.

Sejak beberapa waktu lalu, enam pebolong Kaltim telah menjalani pemusatan latihan di Jakarta, sekaligus menjajal kemampuan dengan mengikuti turnamen yang berlangsung di Ibukota belum lama ini.

"Mereka memang hanya merebut medali perak dan perunggu. Namun, turnamen itu sebatas uji coba, karena target utama adalah mengejar prestasi emas di PON 2016," tambah Rusman.

Menurut ia, persiapan tim boling Kaltim menghadapi PON 2016 tidak mulus dan terkendala sejumlah persoalan.

Selain efisiensi anggaran yang diterapkan KONI Kaltim, sejumlah perusahaan yang ditunjuk sebagai bapak angkat tim boling dan cabang olahraga lainnya tidak berpartisipasi memberikan bantuan pendanaan.

Bahkan, lanjut Rusman, penutupan lintasan boling di Plaza Balikpapan yang selama ini menjadi tempat berlatih atlet Kaltim juga sangat mengganggu, sehingga para atlet harus menjalani persiapan di Bontang dan Bogor. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016