Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser, saat ini masih memantau 114 bangunan yang disinyalir sebagai tempat praktek prostitusi.
"Kami terus memantau aktivitas di tempat itu karena dicurigai sebagai tempat prostitusi," kata Kepala Satpol PP Paser Muhammad Sidik di Tanah Grogot, Selasa.
Diantara bangunan yang masih dalam pemantauan itu kata dia, beberapa diantaranya adalah bangunan yang sebelumnya ditertibkan oleh Tim Operasi Bersih-Bersih yang serentak dilakukan pada Juni 2016.
Untuk memantau 114 bangunan yang berada di beberapa kecamatan yang disinyalir menjadi tempat prostitusi itu, Satpol PP Paser lanjutnya bekerjasama dengan seksi trantib di setiap kecamatan.
"Sebagai contoh, Kasi Trantib Kecamatan Batu Sopang cukup aktif terus memberikan informasi apabila ada gelagat-gelagat prostitusi di tempat yang kami pantau," ujar Sidik.
Dari informasi yang beredar di masyarakat, para pelaku prostitusi yang sebelumnya terkena penertiban kembali melakukan kegiatannya namun berpindah ke kecamatan lainnya seperti Kecamatan Muara Samu.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan Muara Samuvntuk mencari tahu itu," ujarnya.
Sedangkan untuk praktek prostitusi di Kecamatan Tanah Grogot kata Sidik, hanya tersisa bangunan yang sudah tidak lagi digunakan.
"Sebelumnya memang ada di Pasar Senaken, bekas bangunan yang digunakan untuk itu. Tapi saat ini tidak ada kegiatan prostitusi," ucap Sidik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kami terus memantau aktivitas di tempat itu karena dicurigai sebagai tempat prostitusi," kata Kepala Satpol PP Paser Muhammad Sidik di Tanah Grogot, Selasa.
Diantara bangunan yang masih dalam pemantauan itu kata dia, beberapa diantaranya adalah bangunan yang sebelumnya ditertibkan oleh Tim Operasi Bersih-Bersih yang serentak dilakukan pada Juni 2016.
Untuk memantau 114 bangunan yang berada di beberapa kecamatan yang disinyalir menjadi tempat prostitusi itu, Satpol PP Paser lanjutnya bekerjasama dengan seksi trantib di setiap kecamatan.
"Sebagai contoh, Kasi Trantib Kecamatan Batu Sopang cukup aktif terus memberikan informasi apabila ada gelagat-gelagat prostitusi di tempat yang kami pantau," ujar Sidik.
Dari informasi yang beredar di masyarakat, para pelaku prostitusi yang sebelumnya terkena penertiban kembali melakukan kegiatannya namun berpindah ke kecamatan lainnya seperti Kecamatan Muara Samu.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan Muara Samuvntuk mencari tahu itu," ujarnya.
Sedangkan untuk praktek prostitusi di Kecamatan Tanah Grogot kata Sidik, hanya tersisa bangunan yang sudah tidak lagi digunakan.
"Sebelumnya memang ada di Pasar Senaken, bekas bangunan yang digunakan untuk itu. Tapi saat ini tidak ada kegiatan prostitusi," ucap Sidik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016