Balikpapan (ANTARA Kaltim) - SMA Negeri 5 Balikpapan, Kalimantan Timur, mendorong siswanya membuat aplikasi atau setidaknya visualisasi dari mata pelajaran yang mereka pelajari di sekolah untuk memudahkan proses belajar mengajar.

"Tujuannya agar para siswa bisa belajar di mana saja, kapan saja, antara lain dengan menggunakan perangkat komunikasi yang dipunyai," kata Kepala SMAN 5 Balikpapan Dra Ririen Friedayati di Balikpapan, Selasa.

Friedayati menyebut program ini sebagai pengembangan lebih lanjut dari program Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang pernah populer beberapa tahun lalu.

Sejumlah visualisasi telah dibuat para siswa, seperti dalam pelajaran fisika yang diajarkan Friedayati, siswa menciptakan antara lain visualisasi pokok bahasan cahaya dan listrik.

"Biasanya perlu waktu dua minggu untuk mengajarkan seluruh materi cahaya ini pada siswa. Nah, dengan mereka buat visualisasinya, materi itu jadi lebih cepat dipahami," tambahnya.

Tampilan gambar tetap dan gambar bergerak (video) membuat materi itu jadi menarik. Cara belajar lewat aplikasi dan visualisasi itu membantu siswa memahami pelajaran lebih cepat.

"Video seperti ini membantu memahami pelajaran yang awalnya menurut saya tidak menarik. Kita bisa mengulang-ngulang materi itu sampai benar-benar paham," kata Rahma, siswa kelas X SMAN 5 Balikpapan.

"Kalau masih tidak paham juga, saya bisa langsung tanya kepada siswa yang buat. Bisa WA (whatsapp) dia atau telepon kalau tidak sabar ketemu di sekolah besoknya," tambahnya.

Oleh karena itu, siswa yang membuat visualisasi itu sebelumnya juga harus mengerti apa yang dibuatnya.

Menurut Friedayati, guru mata pelajaran yang bersangkutan juga mendampingi siswa yang membuat visualisasi materi itu.

Setelah materi visualisasi itu jadi dan sudah disetujui guru yang bersangkutan, siswa yang membuat bisa membagikan karyanya kepada siswa lain melalui media sosial seperti blog, Youtube atau hanya disalin antarteman.

"Ya umumnya anak-anak menggunakan media sosial. Mereka taruh di blognya atau Youtube, baru di-share lagi `link`-nya ke facebook atau twitter," jelas Wakil Kepala SMAN 5 Balikpapan Bidang Kurikulum Agus Budianto.

Lebih jauh, sekolah itu menggadakan kerja sama dengan penyedia jasa telepon seluler untuk melatih siswa membuat aplikasi dan visualisasi. Pada pelatihan yang digelar Selasa, sebanyak 240 siswa jadi peserta.

"Kami datangkan teman yang ahli dari Oracle Studio dan Hicca Studio Jakarta, buat berbagi ilmu dengan anak-anak," kata Manager Youth and Community Telkomsel Wildan Syukri

Pelatihan bertajuk "NextDev Junior" itu meliputi pengenalan awal aplikasi bergerak (mobile), pengenalan perangkat lunak (software) untuk membuat aplikasi, dan pembuatan aplikasi bergerak sederhana.

Pada tahap kedua, peserta dilatih membuat aplikasi bergerak yang dinamis berdasarkan "layout", naskah, dan animasi.

Selanjutnya pada tahap terakhir melakukan penyempurnaan terhadap aplikasi tersebut untuk selanjutnya dipublikasikan sehingga dapat diunduh atau diakses secara online oleh siswa. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016