Penajam (ANTARA Kaltim) - Persediaan blanko untuk mencetak kartu tanda penduduk elektronik di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, saat ini tersisa 1.500 lembar dan diperkirakan hanya cukup untuk melayani kebutuhan pembuatan KTP selama satu bulan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara, Suyanto ditemui di Penajam, Selasa, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan menipisnya persediaan blanko e-KTP, karena Disdukcapil segera menyurati Kementerian Dalam Negeri untuk meminta tambahan.

"Kami akan segera sampaikan ke pemerintah pusat kalau blanko KTP elektronik yang ada di Disdukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara tinggal sedikit dan perlu segera ditambah," ujar Suyanto.

Ia menjelaskan sampai saat ini masih terdapat sekitar 7.500 warga wajib memiliki KTP di Kabupaten Penajam Paser utara yang belum melakukan perekaman data e-KTP.

"Kami sudah memberikan salinan nama-nama warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP kepada masing kecamatan, kelurahan dan desa," tambah Suyanto.

Disdukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara meminta pihak kecamatan, kelurahan dan desa berkoordinasi dengan ketua RT agar selanjutnya bisa mengimbau warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP segera mendatangi kantor Disdukcapil.

Suyanto mengatakan batas waktu perekaman e-KTP yang ditetapkan pemerintah paling lambat 30 September 2016, sehingga KTP lama pada Oktober 2016 sudah tidak berlaku.

"Warga yang tidak melakukan rekam data e-KTP hingga batas waktu itu, nomor induk kependudukan akan diblokir dan berisiko tidak mendapatkan pelayanan publik, seperti mengakses pelayanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, pembuatan SIM atau layanan perbankan," jelasnya.

Disdukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara membuka dua tempat layanan perekaman data KTP elelktronik dan waktu layanan tambahan pada Jumat dan Sabtu sore untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

"Kami hanya memberikan informasi kepada warga untuk segera lakukan rekam data e_KTP, karena untuk melaksanakan layanan jemput bola sudah tidak memungkinkan. Kami tidak memiliki fasilitas dan anggaran," tambah Suyanto. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016