Penajam (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar menyoroti kekurangan mebel atau perabotan di sejumlah sekolah di daerah itu, karena pemetaan jumlah siswa dan kebutuhan sarana prasarana yang dilakukan dinas terkait tidak sesuai.

"Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tidak maksimal melakukan pemetaan kebutuhan sarana prasarana sekolah, jadi terjadi kekurangan meja dan bangku di sejumlah sekolah," jelas Tohar saat ditemui di Penajam, Rabu.

"Masih ada sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat di wilayah Penajam Paser Utara terpaksa belajar dengan meja dan bangku yang sudah tidak layak atau rusak," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Tohar, wajib menyiapkan sarana prasarana sekolah, namun instansi terkait melakukan pemetaan kebutuhan sarana prasarana sekolah tersebut tidak sesuai pemetaannya.

"Jadi ada sekolah yang fasilitasnya seadanya, jangan sampai ada sekolah kelebihan meja dan bangku, tapi di sekolah lainnya kekurangan," katanya.

Tohar menegaskan Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara harus melakukan pemetaan sarana prasarana sesuai jumlah siswa serta kebutuhan sekolah saat menyusun perencanaan pengedaan barang.

Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani, sebelumnya menyatakan, instansinya masih membutuhkan lebih kurang 8.600 unit mebel atau perabotan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah sekolah.

Untuk pengadaan mebel sekolah itu, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan anggaran sekitar Rp23 miliar pada APBD 2016, namun usulan anggaran tersebut tidak mendapat persetujuan karena pendapatan daerah yang menurun.

Sementara pada APBD Perubahan 2016, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara kembali mengusulkan anggaran Rp1 miliar untuk pengadaan mebel di sejumlah sekolah tersebut. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016