Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo minta penanganan kebakaran hutan dan lahan dilakukan sedini mungkin sebelum api membesar dan menyebar ke mana-mana.

"Kalau diselesaikan lebih awal akan lebih bagus, mumpung masih sedikit, kalau sudah ribuan akan sulit," katanya saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Presiden mengatakan jumlah titik api sekarang sudah turun 74 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Tapi saya ingin beri perhatian, ada 217 titik api yang harus diwaspadai di seluruh Indonesia, dalam ratas hari ini saya ingin ada kecepatan penanganan yang lebih terpadu dan efektif jangan sampai bertambah," katanya.

Titik-titik api yang muncul di Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara, ia melanjutkan, harus segera diatasi supaya tidak sampai membesar dan bertambah banyak.

Ia memperkirakan kebakaran hutan dan lahan memuncak pada Agustus-September dan meminta instansi terkait segera menyelesaikannya.

"BNPB, Kementerian LHK, Polri, TNI agar pada 2016 segera melakukan penyelesaian sedini mungkin sebelum api ke mana-mana," katanya.

Ia menyebut perintah kepada Kepala Polri, Panglima TNI, pemimpin teritorial TNI dan Polri seperti Kodam, Kodim, Polda, Polres, sampai di bawahnya masih berlaku.

"Janji kita saat itu ada reward (penghargaan) dan punishment (penghukuman)," kata Presiden.

Presiden juga menyebut perlunya edukasi dan penyadaran pemilik lahan dan masyarakat.

Dia juga mengatakan bahwa upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa minggu terakhir sudah dimulai melalui darat dan udara.

"Mumpung masih ada awan mendung, modifikasi cuaca juga bisa dilakukan," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, penegakan hukum harus dilakukan, juga pengenaan sanksi administrasi, perdata, dan pidana, demi memenuhi rasa keadilan.

Badan Restorasi Gambut (BRG), ia melanjutkan, juga harus menata, dan memperbaiki kondisi lahan gambut.

"Jangan ada izin lagi di lahan gambut dan agar dievaluasi setiap lahan yang ada agar upaya restorasi lahan gambut berjalan dengan baik," katanya. (*)

Pewarta: Agus Salim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016