Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan mengevaluasi sedikitnya 24 paket proyek yang dibiayai anggaran tahun jamak atau "multiyears", seiring terjadinya penurunan pendapatan.

Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, saat dikonfirmasi di Penajam, Selasa, mengatakan evaluasi terhadap paket proyek bernilai ratusan miliar yang sedang berjalan harus dilakukan untuk menyiasati minimnya pendapatan daerah pada tahun ini.

"Ke-24 kegiatan tahun jamak yang sedang berjalan perlu dikaji ulang sebagai imbas penurunan pendapatan daerah," kata Tohar.

APBD Penajam Paser Utara pada 2016 mengalami defisit sekitar Rp300 miliar, sebagai imbas menurunnya penerimaan dana bagi hasil migas dari pemerintah pusat. Sementara pada 2017, kekuatan APBD Penajam diperkirakan turun sekitar Rp400 miliar menjadi Rp1,03 triliun.

Tohar menambahkan evaluasi itu dilakukan untuk melihat azas manfaat dan nilai ekonomis suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat ditetapkan sebagai skala prioritas atau tidak.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana menunda beberapa kegiatan yang sifatnya tidak terlalu penting untuk menyelamatkan kondisi kas daerah.

"Kami akan menunda beberapa kegiatan yang tidak penting, agar kekuatan anggaran pendanaan daerah tercukupi," ujar Tohar.

Menurut ia, pendapatan daerah pada 2016 diperkirakan tidak terealisasi sesuai target, karena pengaruh dana bagi hasil dari sektor minyak dan gas bumi atau migas dari pemerintah pusat semakin menurun.

"Penurunan dana bagi hasil dari pemerintah pusat itu sebagai dampak harga minyak dunia yang saat ini masih murah," ujar Tohar.

Evaluasi kegiatan yang dibiayai anggaran tahun jamak akan dilakukan dalam pekan ini, karena Kabupaten Penajam Paser Utara harus melakukan penghematan anggaran

Kegiatan evaluasi proyek "multiyears" akan dilakukan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, katanya.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016