Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta masyarakat tidak berpolemik mengenai pemberian nama untuk Bandara Samarinda Baru, karena polling segera dilakukan sehingga semua harus menunggu hasilnya.
"Poling pemberian nama BSB akan dilakukan pada 11 Juli hingga 10 Agustus 2016, jadi kita tunggu saja beberapa nama hasil polling itulah yang akan kita usulkan kepada Menteri Perhubungan untuk diputuskan," ujarnya di Samarinda, Sabtu.
Setidaknya terdapat 12 nama yang akan dilakukan polling, yakni Adji Pangeran Afloes, Daeng Mangkona, Kadrie Oening, APT Pranoto, HM Ardans, Sultan AM Idris, Adji Muhammad Abdul Hamid, Kudungga, Ruhui Rahayu, Mulawarman, Awang Long, Muso Salim.
Nama-nama tersebut diusulkan karena semuanya merupakan orang yang memiliki sejarah di Provinsi Kaltim. Kecuali nama Ruhui Rahayu yang bukan merupakan nama orang atau nama pahlawan, tetapi Ruhui Rahayu merupakan simbol atau slogan bagi Pemprov Kaltim.
Ruhui Rahayu memiliki makna "kehidupan yang harmonis, damai, sejahtera, adil makmur, aman dan tenteram". Kalimat Ruhui Rahayu juga selalu melekat di setiap lambang Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur.
Sedangkan nama-nama orang yang diusulkan masing-masing memiliki sejarah di zamannya sendiri, seperti Adji Pangeran Afloes yang merupakan gubernur pertama Kalimantan Barat. Ia merupakah salah satu tokoh yang berinisiasi memekarkan Kalimantan menjadi empat provinsi.
Kemudian HM Ardans merupakan Gubernur Kaltim ke -9 dan 10 yang menjabat dua periode sejak 1988 hingga 1998. APT Pranoto yang merupakan Gubernur Kaltim pertama yang menjabat sejak 1956 hingga 1962.
Selanjutnya Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1732 hingga 1778.
Daeng Mangkona, salah seorang tokoh penting dalam berdirinya Kota Samarinda juga diklaim menjadi orang pertama dalam inisiasi mendirikan pemukiman di Samarinda Seberang. Kadrie Oening merupakan Wali Kota Samarinda ke-3 yang menjabat dua periode sejak 967 - 1980.
"Semua nama tersebut dilakukan polling secara terbuka di situs resmi Pemprov Kaltim, yakni kaltimprov.go.id, jadi kita tunggu saja nama-nama terbanyak mana saja dari hasil pilihan masyarakat, jadi sekarang tidak perlu kita persoalkan," kata Awang Faroek.
Saat ini, hal yang terus diinginkan adalah penyelesaian BSB bisa tepat waktu sehingga pada Januari 2017 bisa diresmikan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Kaltim. Saat peresmian ke depan sekaligus dilakukan pemberian nama baru hasil polling untuk BSB. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Poling pemberian nama BSB akan dilakukan pada 11 Juli hingga 10 Agustus 2016, jadi kita tunggu saja beberapa nama hasil polling itulah yang akan kita usulkan kepada Menteri Perhubungan untuk diputuskan," ujarnya di Samarinda, Sabtu.
Setidaknya terdapat 12 nama yang akan dilakukan polling, yakni Adji Pangeran Afloes, Daeng Mangkona, Kadrie Oening, APT Pranoto, HM Ardans, Sultan AM Idris, Adji Muhammad Abdul Hamid, Kudungga, Ruhui Rahayu, Mulawarman, Awang Long, Muso Salim.
Nama-nama tersebut diusulkan karena semuanya merupakan orang yang memiliki sejarah di Provinsi Kaltim. Kecuali nama Ruhui Rahayu yang bukan merupakan nama orang atau nama pahlawan, tetapi Ruhui Rahayu merupakan simbol atau slogan bagi Pemprov Kaltim.
Ruhui Rahayu memiliki makna "kehidupan yang harmonis, damai, sejahtera, adil makmur, aman dan tenteram". Kalimat Ruhui Rahayu juga selalu melekat di setiap lambang Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur.
Sedangkan nama-nama orang yang diusulkan masing-masing memiliki sejarah di zamannya sendiri, seperti Adji Pangeran Afloes yang merupakan gubernur pertama Kalimantan Barat. Ia merupakah salah satu tokoh yang berinisiasi memekarkan Kalimantan menjadi empat provinsi.
Kemudian HM Ardans merupakan Gubernur Kaltim ke -9 dan 10 yang menjabat dua periode sejak 1988 hingga 1998. APT Pranoto yang merupakan Gubernur Kaltim pertama yang menjabat sejak 1956 hingga 1962.
Selanjutnya Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1732 hingga 1778.
Daeng Mangkona, salah seorang tokoh penting dalam berdirinya Kota Samarinda juga diklaim menjadi orang pertama dalam inisiasi mendirikan pemukiman di Samarinda Seberang. Kadrie Oening merupakan Wali Kota Samarinda ke-3 yang menjabat dua periode sejak 967 - 1980.
"Semua nama tersebut dilakukan polling secara terbuka di situs resmi Pemprov Kaltim, yakni kaltimprov.go.id, jadi kita tunggu saja nama-nama terbanyak mana saja dari hasil pilihan masyarakat, jadi sekarang tidak perlu kita persoalkan," kata Awang Faroek.
Saat ini, hal yang terus diinginkan adalah penyelesaian BSB bisa tepat waktu sehingga pada Januari 2017 bisa diresmikan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Kaltim. Saat peresmian ke depan sekaligus dilakukan pemberian nama baru hasil polling untuk BSB. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016