Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Rini Retno Suksesi menyatakan hingga kini belum ditemukan vaksin palsu di sejumlah kabupaten/kota di daerah itu.

"Saat ini kami masih melakukan pemantauan di sejumlah titik di Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Berau," ujar Rini Retno, di Samarinda, Rabu.

"Walaupun belum semua kabupaten/kota kami pantau tetapi hingga saat ini di Kaltim masih tergolong aman terhadap vaksin palsu. Kami tetap melakukan pelacakan ke seluruh daerah," katanya.

Dinas Kesehatan bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kaltim, di Samarinda, kata Rini Retno, juga melakukan pemantauan pada sejumlah pedagang besar farmasi, apotek, rumah sakit swasta, klinik dan instalasi farmasi.

"Kami melakukan pemantauan langsung ke tempat-tempat itu karena berpotensi masuknya vaksin palsu. Kami belum melakukan pemantauan pada rumah sakit pemerintah dan puskesmas karena vaksinnya berasal dari Kementerian Kesehatan," tutur Rini Retno.

Vaksin yang diterima Dinas Kesehatan Kaltim dari Kementerian Kesehatan, menurut dia, terkendali baik secara hukum maupun kualitasnya."

"Vaksin palsu tersebut kualitasnya tidak terjaga. Tentu kemanjurannya dipertanyakan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat khususnya para pengguna vaksin agar tidak membeli vaksin dari sumber tidak resmi.

"Belilah pada sumber yang resmi yakni biofarma, apalagi jika diimingi harga murah. Kami masih melakukan pemantauan untuk mengantisipasi peredaran vaksin palsu dan berharap di Kaltim tidak ada vaksin palsu yang beredar.

Vaksin palsu untuk balita tersebut pertama kali ditemukan di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dan saat ini sedang dalam penanganan aparat kepolisian.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016