Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-April 2016 mengalami surplus sebesar 3,1 miliar dolar AS atau setara Rp40,3 triliun jika rata-rata kurs 1 dolar sama dengan Rp13.000.

"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor sebesar 4,37 miliar dolar AS dikurangi biaya impor sebesar 1,2 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis.

Ia menjelaskan sejumlah komoditas ekspor Kaltim adalah minyak mentah senilai 346,3 juta dolar AS, hasil minyak 63,17 juta dolar AS, ekspor gas 941 juta dolar, dan ekspor nonmigas senilai 3 miliar dolar.

Sedangkan komoditas yang diimpor Kaltim pada periode Januari-April 2016 adalah minyak mentah sebesar 803,7 juta dolar AS, hasil minyak 166,7 juta dolar AS, dan impor berbagai komoditas nonmigas senilai 372,9 juta dolar AS.

Data BPS mencatat sejumlah komoditas ekspor nonmigas Kaltim, antara lain bahan kimia anorganik senilai 99,8 juta dolar AS, lemak dan minyak hewani atau nabati 88,3 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu serta arang kayu senilai 106,7 juta dolar AS.

Selain itu, bahan kimia organik senilai 15,2 juta dolar AS, pupuk 51,8 juta dolar AS, aneka produk kimia 2,2 juta dolar AS, ikan dan krustasea dan invertebrate air lain senilai 0,7 juta dolar AS.

Adapun negara tujuan ekspor migas Kaltim, antara lain Jepang senilai 572 juta dolar AS, Taiwan 231 juta dolar AS, Korea Selatan 177,9 juta dolar AS, Australia 100 juta dolar AS, dan Singapura senilai 157,5 juta dolar AS.

"Untuk ekspor nonmigas antara lain ke Tiongkok senilai 538 juta dolar AS, India 668,9 juta dolar AS, Jepang 449 juta dolar AS, Korea Selatan 334 juta dolar AS, Taiwan 224 juta dolar AS, dan Thailand senilai 161 juta dolar AS," tambah Habibullah.

Sedangkan negara penghasil migas yang diimpor oleh Kaltim, antara lain Azerbaijan senilai 157,4 juta dolar AS, Nigeria 150,7 juta dolar AS, Malaysia 255,4 juta dolar AS, Korea Selatan 92,47 juta dolar AS, dan Aljazair 52,27 juta dolar AS. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016