Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah atlet angkat besi, angkat berat dan binaraga Kalimantan Timur yang tergabung dalam program pemusatan latihan daerah persiapan PON 2016 meminta KONI segera merealisasikan kebutuhan suplemen dan vitamin sebagai penunjang latihan.

Atlet binaraga Kaltim, Sujarwo, ketika ditemui di Samarinda, Kamis, mengungkapkan sudah dua bulan pelaksanaan puslatda, KONI Kaltim belum sekalipun memenuhi kebutuhan suplemen dan vitamin untuk para atlet.

Padahal, cabang olahraga yang bernaung di PABBSI itu sangat mengandalkan kekuatan fisik, sehingga kebutuhan suplemen dan vitamin merupakan hal yang vital.

Apabila kebutuhan suplemen dan vitamin tidak dipenuhi, lanjut SUjarwo, kondisi tubuh atlet bisa rusak karena menjalani program latihan yang berat.

"Terus terang, selama ini kami harus mengeluarkan dana pribadi untuk membeli suplemen dan vitamin. Untuk kebutuhan saya saja paling tidak menghabiskan dana sekitar Rp10 juta perbulan," jelasnya.

Dengan biaya yang cukup besar tersebut, Sujarwo mulai risau karena dana prestasi yang diterima dari KONI Kaltim sebesar Rp3,5 juta perbulan sangat jauh dari mencukupi kebutuhan suplemen.

"Bagaimana kami bisa ditargetkan emas, kalau selama masa persiapan kebutuhan suplemen dan vitamin sebagai penunjang latihan tidak terpenuhi," tambahnya.

Senada dengan Sujarwo, atlet angkat berat Kaltim, Robby, juga mengeluhkan belum cairnya dana untuk keperluan pembelian suplemen dan vitamin, kendati kebutuhannya tidak sebesar atlet binaraga.

"Sudah dua bulan terakhir kami menyampaikan persoalan ini kepada KONI, tapi belum juga direalisasikan. Kalau memang tidak ada dana, ya jangan memasang target prestasi tinggi kepada atlet," tegasnya.

Lifter Kaltim lainnya, Deddy, mengatakan para atlet sudah menyampaikan keluhan vitamin dan suplemen ini kepada manajer dan pelatih untuk diteruskan kepada KONI Kaltim.

"Tapi, sayangnya sudah memasuki dua bulan puslatda ini berjalan kebutuhan suplemen belum juga ada kejelasan, makanya ada inisiatif dari atlet untuk menghadap langsung kepada Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya," jelasnya.

Wakil Ketua KONI Kaltim Muslimin ketika dikonfirmasi mengenai keluhan atlet tersebut mengatakan KONI tetap mengupayakan kebutuhan suplemen dan vitamin bagi atlet untuk menunjang program latihan.

Hanya saja, kebutuhan vitamin dan suplemen untuk masing-masing cabang olahraga berbeda, sehingga hal ini menyebabkan realisasinya memakan waktu yang lama.

"Dalam pengeluaran dana, KONI tetap mengedepankan aturan dan kalau memang nonimalnya besar maka harus ditender. Persoalannya, proses tender seperti ini memang butuh waktu yang tidak singkat," jelasnya.     (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016