Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-April 2016 tercatat 4,37 miliar dolar AS atau turun sekitar 32,45 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 4,46 miliar dolar AS.
"Terjadinya penurunan ekspor dari Kaltim ke negara tujuan karena menurunnya ekspor minyak dan gas (migas) dengan tingkat koreksi cukup dalam dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim M Habibullah di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Siti Farisyah Yana, ia melanjutkan jika dilihat dari sisi per komoditas, ekspor nonmigas justru tidak mengalami penurunan drastis yakni hanya sekitar 3 persen, sedangkan ekspor migas turun hingga 20 persen.
Dari seluruh ekspor periode Januari-April 2016, nilai ekspor migas mencapai 1,35 miliar dolar AS atau turun 45,04 persen, sementara ekspor nonmigas tercatat 3,02 miliar dolar AS atau terjadi penurunan hingga 24,74 persen.
"Jika diperhatikan lebih jauh mengenai penurunan perdagangan luar negeri, maka ekspor Kaltim lebih banyak menurun ketimbang nilai impornya, sehingga ada pemakaian subsidi dalam wilayah sendiri dari impor yang ada, sedangkan nilai impor yang lebih banyak adalah dari minyak mentah," papar Habibullah.
BPS Kaltim mencatat nilai ekspor migas khususnya pada April 2016 mencapai 0,29 miliar dolar AS atau terjadi penurunan 20,25 persen dibanding Maret tahun yang sama.
Sementara ekspor nonmigas pada April 2016 mencapai 0,75 miliar dolar AS atau turun 3,23 persen ketimbang bulan sebelumnya.
"Ini berarti total nilai ekspor Kalimantan Timur pada April 2016 mencapai 1,04 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 8,62 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Maret 2016," tambahnya.
Sedangkan nilai impor Kaltim pada April 2016 mencapai 0,36 miliar dolar atau naik sebesar 8,72 persen ketimbang Maret 2016. Namun, jika dibanding April 2015 justru mengalami penurunan 14,05 persen.
"Kenaikan impor Kaltim pada April 2016 disebabkan meningkatnya impor nonmigas sebesar 106,51 persen," tambah Farisyah Yana.
Peningkatan impor terbesar terjadi pada bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu yang mudah terbakar, yakni dari 0,39 juta dolar AS pada Maret menjadi 4,48 juta dolar AS pada April.
Sedangkan penurunan impor terbesar terjadi pada produk mesin dan peralatan listrik, yakni dari 5,18 juta dolar AS menjadi 3,06 juta dolar AS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Terjadinya penurunan ekspor dari Kaltim ke negara tujuan karena menurunnya ekspor minyak dan gas (migas) dengan tingkat koreksi cukup dalam dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim M Habibullah di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Siti Farisyah Yana, ia melanjutkan jika dilihat dari sisi per komoditas, ekspor nonmigas justru tidak mengalami penurunan drastis yakni hanya sekitar 3 persen, sedangkan ekspor migas turun hingga 20 persen.
Dari seluruh ekspor periode Januari-April 2016, nilai ekspor migas mencapai 1,35 miliar dolar AS atau turun 45,04 persen, sementara ekspor nonmigas tercatat 3,02 miliar dolar AS atau terjadi penurunan hingga 24,74 persen.
"Jika diperhatikan lebih jauh mengenai penurunan perdagangan luar negeri, maka ekspor Kaltim lebih banyak menurun ketimbang nilai impornya, sehingga ada pemakaian subsidi dalam wilayah sendiri dari impor yang ada, sedangkan nilai impor yang lebih banyak adalah dari minyak mentah," papar Habibullah.
BPS Kaltim mencatat nilai ekspor migas khususnya pada April 2016 mencapai 0,29 miliar dolar AS atau terjadi penurunan 20,25 persen dibanding Maret tahun yang sama.
Sementara ekspor nonmigas pada April 2016 mencapai 0,75 miliar dolar AS atau turun 3,23 persen ketimbang bulan sebelumnya.
"Ini berarti total nilai ekspor Kalimantan Timur pada April 2016 mencapai 1,04 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 8,62 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Maret 2016," tambahnya.
Sedangkan nilai impor Kaltim pada April 2016 mencapai 0,36 miliar dolar atau naik sebesar 8,72 persen ketimbang Maret 2016. Namun, jika dibanding April 2015 justru mengalami penurunan 14,05 persen.
"Kenaikan impor Kaltim pada April 2016 disebabkan meningkatnya impor nonmigas sebesar 106,51 persen," tambah Farisyah Yana.
Peningkatan impor terbesar terjadi pada bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu yang mudah terbakar, yakni dari 0,39 juta dolar AS pada Maret menjadi 4,48 juta dolar AS pada April.
Sedangkan penurunan impor terbesar terjadi pada produk mesin dan peralatan listrik, yakni dari 5,18 juta dolar AS menjadi 3,06 juta dolar AS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016