Penajam (ANTARA Kaltim) - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai mengalami kenaikan sepekan menjelang bulan Ramadhan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli, di Penajam, Senin, mengatakan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok itu dipengaruhi meningkatnya permintaan dari masyarakat.

Sejumlah kebutuhan pokok yang harganya naik adalah bawang merah yang sebelumnya Rp40.000 menjadi menjadi Rp44.000 perkilogram, sementara bawang putih dijual dengan harga Rp40.000 perkilogram.

Harga daging ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29.000 dari harga sebelumnya Rp25.000 perkilogram, sedangkan daging sapi naik Rp10.000 menjadi Rp130.000 dari sebelumnya Rp120.000 perkilogram.

Sementara harga cabai besar, cabai keriting dan cabai biasa masih stabil sekitar Rp40.000 perkilogram.

Selain itu, harga komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah gula pasir yang semula dijual Rp14.000 perkilogram menjadi Rp17.000 perkilogram.

"Harga gula dalam kemasan juga mengalami kenaikan, seperti Gulaku yang biasanya dijual dengan harga Rp15.000, saat ini menjadi Rp18.500 perkilogram," ujar Rusli.

Ia memprediksi saat Ramadhan hingga menjelang lebaran harga sejumlah kebutuhan pokok dan komoditas lainnya akan kembali mengalami kenaikan sekitar 2 persen.

"Selama puasa biasanya kembali terjadi kenaikan harga sekitar 2 persen dan mendekati lebaran harga akan naik lagi sekitar 10 persen," kata Rusli.

Kendati terjadi kenaikan harga, lanjut Rusli, Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dan komoditas lainnya cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2016.

"Stok kebutuhan pokok dan komoditas lainnya masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan, meskipun sebagian besar masih dipasok dari luar daerah, terutama dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," tambah Rusli. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016