Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah atlet anggar Kaltim yang tergabung di tim PON XIX tahun 2016 mengeluhkan peralatan latihan yang mengalami kerusakan, seperti pedang yang patah dan sejumlah masker pelindung dalam kondisi berkarat.

Menurut atlet anggar Kaltim Ima Safitri, di Samarinda, Minggu, dengan kondisi kerusakan alat latihan tersebut menyebabkan program latihan tidak bisa berjalan dengan maksimal karena atlet harus bergantian alat yang masih bagus dan bisa digunakan.

"Harusnya setiap atlet memang punya alat sendiri, tapi pedang yang kita punya patah semua, terpaksa kita menunggu pinjaman teman lainnya untuk latihan," kata mantan atlet SEA Games Indonesia ini.

Menurut manajer anggar Kaltim Nurhasanah, saat ini setiap atlet kehilangan 2-3 pedang, karena digunakan latihan setiap harinya.

Ia mengatakan dari 23 atlet anggar yang menjalani pemusatan latihan daerah, patah pedang paling banyak dialami atlet nomor floret.

"floret paling banyak mengalami patah pedang karena nomor tersebut menggunakan tusukan untuk mendapat poin. Namun kondisi yang sama juga dialami atlet degen dan sabel,"jelasnya.

Yang memberatkan, harga pedang anggar ternyata lumayan mahal. Untuk pedang dengan kualitas biasa-biasa saja, harganya Rp 2,9 juta per buah. Sementara untuk pedang buatan Jerman yang kerap digunakan bertanding di kejuaraan sekelas PON harganya Rp 3,2 juta.

Selama ini, lanjut Nurhasanah, atlet kerap membeli sendiri pedang dan kadang dibantu Pengprov Ikasi Kaltim.

"Kalau selalu berharap atlet ataupun pengprov sudah tidak mungkin lagi. Karena kan kemampuan atlet maupun pengprov juga terbatas," tandasnya.

Nurhasanah berharap ada bantuan peralatan dari KONI Kaltim sebab pedang tersebut tak hanya digunakan untuk latihan, tetapi juga pertandingan.

"Kami berharap ada bantuan dari KONI Kaltim. Sebab kalau tidak segera dibantu, latihan setiap saat bisa saja terhenti," katanya.

Tak hanya pedang, peralatan lain seperti masker juga sudah banyak yang berkarat. Jika tak segera diganti, masker yang berkarat itu bisa saja membahayakan atlet.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016