Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II (Pangkosekhanudnas) Marsekal Pertama TNI Andyawan memastikan Satuan Radar 223 Balikpapan, Kalimantan Timur, siap siaga menjaga keamanan wilayah udara yang menjadi tanggung jawab kesatuannya.

"Kami memiliki data semua penerbangan yang melintas di langit kita sebelah mana saja dan TNI AU selalu siaga, siap bergerak bila dibutuhkan," kata Marsma Andyawan di Balikpapan, Kamis.

Komando Sektor Lanud Nasional II meliputi enam titik yang tersebar di bagian Indonesia Timur, dari mulai Balikpapan, Tarakan, Jawa Timur, hingga Sangihe Talaud, dan Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya pada Rabu (18/5), Panglima Kosekhanudnas mengunjungi Satuan Radar 223 di kawasan Gunung Malang, Balikpapan.

Kunjungan itu untuk melihat kesiagaan satuan tersebut dalam menjaga kawasan udara Balikpapan dan sekitarnya. Kesiapan tersebut berupa peralatan dan sumber daya manusia, serta dukungan atas keduanya.

"Saya lihat semuanya berfungsi dengan baik. Perawatannya juga bagus," katanya.

"Dari Satuan Radar di Balikpapan ini, misalnya, kita tahu ada 2.000 penerbangan yang melintas dan terpantau radar kami setiap harinya," ungkap Marsma Andywan.

Ke-2.000 penerbangan di langit Balikpapan itu sebagian besarnya penerbangan terjadwal komersial dan selainnya penerbangan sewa atau carter.

"Bila ada yang mencurigakan kita juga akan segera tahu dan mengambil tindakan yang diperlukan," tegasnya.

Pada 2015, TNI AU memaksa mendarat sebuah pesawat kecil yang kemudian diketahui diterbangkan seorang kolonel tentara Amerika Serikat bernama Murphy.

Dua pesawat tempur Sukhoi dari skuadron TNI AU di Makassar mencegat pesawat Murphy di atas wilayah Kalimantan Utara dan memaksanya mendarat di Tarakan.

Dari pemeriksaan, diketahui bahwa Murphy terbang dan memasuki wilayah udara Indonesia tanpa mengantongi izin atau "security clearance".

Murphy baru diizinkan terbang kembali setelah TNI AU memastikan yang bersangkutan tidak sedang melakukan kegiatan yang merugikan Indonesia dan sudah mendapatkan izin melintas dari Markas Besar TNI AU.

"Jadi, jangan main-main," kata Marsma Andyawan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016