Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah pengangguran atau penduduk yang belum bekerja di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berdasarkan hasil perhitungan BPS pada Februari 2016 meningkat menjadi 8,86 persen, sedangkan pada Februari 2015 masih tercatat 7,17 persen penganggur.
"Jika dirinci per sub jenjang pendidikan, maka tingkat pengangguran terbuka di Kaltim adalah lulusan SMA ke atas tercatat 9,88 persen, lulusan SMP 8,85 persen, dan pengangguran yang hanya lulus SD atau tidak lulus SD tercatat 7,21 persen," ujar Kepala BPS Perwakilan Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis.
Menurutnya, jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2016 mencapai 1.650.377 orang, atau bertambah sebanyak 1.539 orang ketimbang angkatan kerja Februari 2015 yang sebanyak 1.648.838 orang.
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.504.133 orang, sehingga terjadi pengurangan sebanyak 26.458 orang dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2015 yang tercatat 1.530.591 orang.
Ini berarti tingkat pengangguran terbuka di Kaltim mencapai 8,86 persen atau sebanyak 146.244 orang. Jumlah ini tentu mengalami peningkatan ketimbang angka pengangguran yang terdata pada Februari 2015 lalu dengan jumlah 7,17 persen atau 118.247 orang.
Mereka yang bekerja terdiri dari sektor perdagangan sebesar 27,59 persen, sektor jasa sebesar 21,93 persen, dan sektor pertanian dalam arti luas sebesar 20,65 persen.
Jika dilihat berdasarkan jumlah jam kerja, maka sebanyak 329.034 orang atau 21,88 persen bekerja kurang dari 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja di atas 35 jam per minggu, termasuk yang sementara tidak bekerja karena cuti, sakit, dan sebagainya mencapai 1.175.099 orang atau 78,12 persen.
Ia melanjutkan, untuk penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 542.154 orang atau sebesar 36,04 persen, penduduk yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah sebanyak 487.306 orang atau 32,40 persen.
Berikutnya adalah penduduk yang bekerja dengan jenjang SMP sebanyak 249.666 orang atau 16,60 persen, sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi atau diploma ke atas sebanyak 225.007 orang atau 14,96 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Jika dirinci per sub jenjang pendidikan, maka tingkat pengangguran terbuka di Kaltim adalah lulusan SMA ke atas tercatat 9,88 persen, lulusan SMP 8,85 persen, dan pengangguran yang hanya lulus SD atau tidak lulus SD tercatat 7,21 persen," ujar Kepala BPS Perwakilan Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis.
Menurutnya, jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2016 mencapai 1.650.377 orang, atau bertambah sebanyak 1.539 orang ketimbang angkatan kerja Februari 2015 yang sebanyak 1.648.838 orang.
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.504.133 orang, sehingga terjadi pengurangan sebanyak 26.458 orang dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2015 yang tercatat 1.530.591 orang.
Ini berarti tingkat pengangguran terbuka di Kaltim mencapai 8,86 persen atau sebanyak 146.244 orang. Jumlah ini tentu mengalami peningkatan ketimbang angka pengangguran yang terdata pada Februari 2015 lalu dengan jumlah 7,17 persen atau 118.247 orang.
Mereka yang bekerja terdiri dari sektor perdagangan sebesar 27,59 persen, sektor jasa sebesar 21,93 persen, dan sektor pertanian dalam arti luas sebesar 20,65 persen.
Jika dilihat berdasarkan jumlah jam kerja, maka sebanyak 329.034 orang atau 21,88 persen bekerja kurang dari 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja di atas 35 jam per minggu, termasuk yang sementara tidak bekerja karena cuti, sakit, dan sebagainya mencapai 1.175.099 orang atau 78,12 persen.
Ia melanjutkan, untuk penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 542.154 orang atau sebesar 36,04 persen, penduduk yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah sebanyak 487.306 orang atau 32,40 persen.
Berikutnya adalah penduduk yang bekerja dengan jenjang SMP sebanyak 249.666 orang atau 16,60 persen, sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi atau diploma ke atas sebanyak 225.007 orang atau 14,96 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016