Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, sejak awal 2016 menerapkan metode pengajaran bahasa Inggris "Cambridge University Press" di sekolah menengah.
"Sejak awal tahun ini, metode pengajaran bahasa Inggris Cambridge University Press (CUP) sudah diterapkan di sekolah jenjang SMP/MTs hingga SMA/SMK sederajad," ujar Kepala Bidang PNFI, PAUD dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Harjerin, saat membuka pelatihan implementasi metode pengajaran bagi guru bahasa Inggris tingkat SMP/MTs hingga SMA/SMK dan sedarajat, di Tenggarong, Selasa.
Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara terus memantau penerapan metode pengajaran CUP tersebut di sekolah-sekolah, untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik.
Selain itu, lanjut Harjerin, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara juga tetap melaksanakan pelatihan metode pengajaran dan penggunaan buku Cambridge University Press bagi para guru bahasa Inggris.
"Melalui pendampingan dan pelatihan yang kami laksanakan selama dua tahun terakhir, para guru diharapkan dapat memahami metode pengajaran Cambridge University untuk diterapkan sebagaimana mestinya di sekolah-masing-masing, sehingga ke depan diharapkan tercipta sumberdaya manusia Kutai Kartanegara yang unggul dan siap menghadapi pasar bebas Asia Tenggara," katanya.
"Saya berharap, metode pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan dan dilaksanakan semaksimal mungkin, agar dapat menciptakan generasi muda Kutai Kartanegara yang menguasai bahasa Inggris, sehingga memiliki daya saing," tambah Harjerin.
Kepala Seksi Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Emy Rosana Saleh menambahkan pelatihan yang diikuti 170 guru bahasa Inggris tingkat SMP-SMA dan sederajat itu untuk menunjang penggunaan atau implementasi buku metode pengajaran CUP.
"Untuk mengimplementasikan buku, maka instruktur dari CUP memberikan pandampingan dengan pelatihan reguler. Materi pelatihan kali ini fokus pada `grammar` atau himpunan dari aturan-aturan yang terstruktur yang mengatur susunan kalimat, frasa, dan kata," ujarnya.
Pada pelatihan itu, panitia menghadirkan narasumber langsung dari CUP, yakni Jonathan white dan Anastasia.
Sebanyak 40 guru yang lolos seleksi akan langsung belajar di Cambridge University, Inggris, pada September hingga Oktober 2016.
"Setelah dua bulan di Inggris, harapan kami ketika mereka kembali nanti dapat menjadi contoh dan mentransfer ilmu yang didapat kepada rekan-rekan guru bahasa Inggris lainnya," kata Emy Rosana.
Program metode pengajaran Cambridge University merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemkab Kutai Kartanegara dengan Cambridge University dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada 6 Mei 2014 di Cambridge, Inggris, tentang program pengembangan pendidikan bahasa inggris di Kutai Kartanegara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Sejak awal tahun ini, metode pengajaran bahasa Inggris Cambridge University Press (CUP) sudah diterapkan di sekolah jenjang SMP/MTs hingga SMA/SMK sederajad," ujar Kepala Bidang PNFI, PAUD dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Harjerin, saat membuka pelatihan implementasi metode pengajaran bagi guru bahasa Inggris tingkat SMP/MTs hingga SMA/SMK dan sedarajat, di Tenggarong, Selasa.
Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara terus memantau penerapan metode pengajaran CUP tersebut di sekolah-sekolah, untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik.
Selain itu, lanjut Harjerin, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara juga tetap melaksanakan pelatihan metode pengajaran dan penggunaan buku Cambridge University Press bagi para guru bahasa Inggris.
"Melalui pendampingan dan pelatihan yang kami laksanakan selama dua tahun terakhir, para guru diharapkan dapat memahami metode pengajaran Cambridge University untuk diterapkan sebagaimana mestinya di sekolah-masing-masing, sehingga ke depan diharapkan tercipta sumberdaya manusia Kutai Kartanegara yang unggul dan siap menghadapi pasar bebas Asia Tenggara," katanya.
"Saya berharap, metode pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan dan dilaksanakan semaksimal mungkin, agar dapat menciptakan generasi muda Kutai Kartanegara yang menguasai bahasa Inggris, sehingga memiliki daya saing," tambah Harjerin.
Kepala Seksi Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Emy Rosana Saleh menambahkan pelatihan yang diikuti 170 guru bahasa Inggris tingkat SMP-SMA dan sederajat itu untuk menunjang penggunaan atau implementasi buku metode pengajaran CUP.
"Untuk mengimplementasikan buku, maka instruktur dari CUP memberikan pandampingan dengan pelatihan reguler. Materi pelatihan kali ini fokus pada `grammar` atau himpunan dari aturan-aturan yang terstruktur yang mengatur susunan kalimat, frasa, dan kata," ujarnya.
Pada pelatihan itu, panitia menghadirkan narasumber langsung dari CUP, yakni Jonathan white dan Anastasia.
Sebanyak 40 guru yang lolos seleksi akan langsung belajar di Cambridge University, Inggris, pada September hingga Oktober 2016.
"Setelah dua bulan di Inggris, harapan kami ketika mereka kembali nanti dapat menjadi contoh dan mentransfer ilmu yang didapat kepada rekan-rekan guru bahasa Inggris lainnya," kata Emy Rosana.
Program metode pengajaran Cambridge University merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemkab Kutai Kartanegara dengan Cambridge University dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada 6 Mei 2014 di Cambridge, Inggris, tentang program pengembangan pendidikan bahasa inggris di Kutai Kartanegara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016