Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota DPRD Kalimantan Timur Ferza Agustia berharap peringatan Hari Buruh pada 1 Mei bisa menjadi momentum kebangkitan sektor industri Kaltim yang mengalami kemerosotan dalam beberapa tahun terakhir dan mengakibatkan tingginya kasus pemutusan hubungan kerja.

Ditemui di Samarinda, Senin, Ferza Agustia mengungkapkan lebih kurang 10.721 karyawan atau buruh harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat lesunya sektor industri.

"Sebagian besar buruh yang terkena PHK merupakan pekerja di sektor pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, yang memang tengah mengalami keterpurukan secara global," kata anggota Komisi IV DPRD Kaltim itu.

Sektor pertambangan batu bara, minyak dan gas menjadi penopang utama perekonomian Kaltim, sehingga ketika harga komoditas tersebut merosot di pasar global, kondisi perekonomian Kaltim juga terdampak, termasuk tutupnya puluhan perusahaan tambang.

Menurut Ferza, perlu ada gerakan baru di semua sektor usaha agar kondisi perekonomian Kaltim tetap eksis dan bangkit lagi seperti sebelumnya.

Ferza juga mengingatkan hubungan perusahaan dengan para karyawan atau buruh menjadi salah satu siasat tepat dalam mempertahankan bisnis di era sulit seperti sekerang.

"Perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan atau buruh, tidak hanya gaji sesuai UMP, namun juga kesejahteraan lainnya seperti jaminan kesehatan dan hari tua," tambah politikus Partai Golkar itu.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak saat Musrenbang belum lama ini juga mengemukakan bahwa pemerintah provinsi akan fokus pada pengembangan hilirisasi industri untuk menopang perekonomian di masa depan.

Selain itu, sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata dan lainnya juga akan lebih mendapat perhatian agar ke depan Kaltim tidak terlalu bergantung pada industri pertambangan dan migas.

"Ada tiga kawasan industri yang kita kembangkan sebagai kawasan hilirisasi industri yang diharapkan menjadi jawaban untuk membangun ekonomi Kaltim yang berkualitas dan berkelanjutan," katanya.

Ketiga kawasan industri itu adalah Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Buluminung Penajam Paser Utara, kawasan industri berbasis gas dan kondensat di Bontang serta kawasan industri Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kutai Timur. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016