Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur pada April 2016 mengalami penurunan 0,43 persen atau terjadi perubahan indeks harga konsumen dari 126,59 pada Maret menjadi 126,16 pada April.

"IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga, baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen di perkotaan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Senin.

Menurut ia, deflasi yang terjadi di Kaltim karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yang memiliki andil terbesar, yakni penurunan indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi dengan indeks sebesar 1,45 persen.

Kemudian kelompok bahan makanan mengalami penurunan 1,21 persen, seperti beras dan umbi-umbian, daging dan hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasilnya, sayur, kacang-kacangan, buah, bumbu, lemak dan minyak, serta sejumlah bahan makanan lainnya.

Di Kaltim, lanjut dia, hanya dua kelompok tersebut yang mengalami deflasi, sedangkan lima kelompok lainnya mengalami inflasi atau kenaikan harga, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang berinflasi sebesar 0,42 persen.

Kemudian kelompok perumahan berinflasi 0,06 persen, kelompok sandang 0,77 persen, kesehatan 0,34 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,01 persen.

Jika dirinci menurut kota yang ditetapkan sebagai IHK yakni Samarinda dan Balikpapan, lanjut dia, maka masing-masing perubahan harga pada dua kota tersebut adalah untuk Samarinda mengalami deflasi 0,30 persen dan Kota Balikpapan berdeflasi 0,40 persen.

"Sampai dengan April 2016, inflasi tahun kalender untuk Samarinda sebesar 0,69 persen dan Kota Balikpapan berdeflasi 0,16 persen. Sedangkan inflasi `year on year` untuk Samarinda 4,52 persen dan Balikpapan sebesar 4,66 persen," kata Habibullah lagi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016