Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Asli Nuryadin menyatakan sekitar 2.000 guru di daerah setempat tetap kompeten mengajar, meskipun mereka tidak lulus ketika mengikuti Uji Kompetensi Guru.

"Saya punya penilaian tersendiri terhadap mereka. Para guru itu sebenarnya tetap kompeten dan masih layak mengajar. Lantas mengapa mereka tidak lulus UKG? Ini karena mereka tidak siap dengan uji kecakapan yang begitu padat, termasuk tidak siap mengoperasikan komputer karena mereka sudah tua," kata Asli Nuryadin di Samarinda, Senin.

Sekitar 2.000 guru yang sudah pernah mengikuti UKG dan dinyatakan tidak lulus tersebut, lanjutnya, merupakan guru yang telah mengajar puluhan tahun, sehingga secara praktik sangat mampu.

Namun, ketika mengikuti UKG dengan pola baru, mereka kaget sehingga tidak masalah bagi guru yang sudah tua dan berpengalaman ini untuk tetap mengajar di sekolah.

Menurut Asli, dalam kegiatan UKG mendatang, sebaiknya calon peserta mendapat semacam pelatihan lebih dulu, sehingga lebih siap dan mengenal pola baru yang diujikan.

Apalagi, UKG diselenggarakan secara dalam jaringan, sehingga sebagian guru yang baru mengenal perangkat komputer atau laptop bisa belajar lagi memanfaatkan teknologi tersebut.

Ia juga mengatakan UKG untuk sementara belum bisa dilakukan, sehingga guru yang sudah pernah mengikuti UKG dan dinyatakan belum kompeten, saat ini belum memiliki kepastian kapan mereka akan mengikuti UKG lagi.

"Kami tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menunggu kabar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pelaksanaannya, karena UKG sudah diambil alih kembali oleh kementerian," kata Asli.

Menurutnya, jumlah guru di Samarinda ada sekitar 5.000 orang dan semuanya sudah pernah mengikuti UKG. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen dinyatakan lulus atau sudah kompeten, sedangkan sisanya dinyatakan belum kompeten. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016