Samarinda, 22/4 (Antara) - Sebanyak 346 siswa Sekolah Adiwiyata SMP Aminah Syukur Samarinda, Kalimantan Timur, membersihkan sungai Karang Mumus guna memperingati Hari Bumi sekaligus mendidik masyarakat menjaga keseimbangan lingkungan.

"Jumlah kami yang turun memungut sampah hari ini total 366 orang, terdiri 346 siswa dan 20 guru. Masih ada beberapa guru dan pegawai administrasi yang menjaga sekolah untuk pelayanan jika ada tamu," ujar Kepala SMP Aminah Syukur Samarinda Amiruddin di Samarinda, Jumat.

Menurutnya, diturunkannya semua siswa kelas VII-IX ini berawal dari surat melalui media sosial WhatsApp dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin, untuk melakukan pendidikan karakter bidang lingkungan, yakni membantu Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) membersihkan sungai.

Sebagai sekolah peserta Adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan, lanjutnya, maka pihaknya merespon surat tersebut, kemudian mencari waktu yang tepat, akhirnya diputuskan bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April ini pihaknya membersihkan sungai.

"Jarak sekolah saya dengan posko GMSS-sungai hanya sekitar 1 km, jadi kami tadi jalan kaki saja ke sini. Sepanjang jalan tadi, guru dan siswa juga memungut sampah di jalan dan memperoleh lima karung sampah," kata Amiruddin.

Sedangkan memungut sampah di sungai Karang Mumus dilakukan dengan menggunakan perahu yang disiapkan secara bergantian, karena jumlah perahu yang ada hanya empat unit, sedangkan jumlah guru dan siswa yang berkeinginan membersihkan sungai mencapai 366 orang.

Amiruddin yang dipercaya menjadi Kepala SMP Aminah Syukur sejak 2011 ini melanjutkan, sejak pertama masuk ke sekolah itu, ia langsung membawa pot bunga dan aneka tanaman lain ke halaman sekolah. Tujuannya, memancing warga sekolah agar berwawasan lingkungan.

Berawal dari itu, kemudian pada 2012 menjadi juara sekolah ramah lingkungan Kota Samarinda, tahun 2013 menjadi calon Sekolah Adiwiyat Kota Samarinda, 2014 menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kaltim.

Kemudian tahun 2015 menjadio Sekolah Adiwiyata Nasional, 2016 dipercaya membina 10 sekolah di Samarinda menuju Sekolah Adiwiyata sekaligus persiapan menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri pada 2017.

"10 sekolah di Samarinda yang sekarang kami bina agar bisa menjadi Sekolah Adiwiyata itu di antaranya SMAN 1, MAN 2, MTs Model, SMK TI Labbaika, SD Normal Islam, SMP Bunga Bangsa, dan SMP Cordova," katanya.

Terkait diterjunkannya para siswa memungut sampah di sekitar lingkungan sekolah maupun di SKM, lanjut dia, hal itu merupakan bagian dari program Sekolah Adiwiyata. Kegiatan ini sekaligus menyadarkan warga untuk tidak merusak alam baik dengan membuang sampah maupun bentuk kerusakan lain. (*)

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016