Jakarta (ANTARA News) - Zainal Abidin tersenyum bangga karena
ketekunannya mengikuti pelatihan dan pembinaan, ia kini berpendapatan
Rp6,7 juta per bulan.
"Gaji saya Rp6,7 juta sekarang. Saya menjadi instruktur untuk pembuat roti di Holland Bakery. Saya melatih karyawan di hampir seluruh outlet," kata bekas penghuni Lembaga Permasyarakatan Jakarta ini saat mengikuti pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana di Jakarta, Selasa.
Saat berada di lapas, ia diajak petugas untuk mengikuti program pembinaan membuat roti bersama beberapa narapidana lainnya.
Lewat program ini, bekas terpidana yang divonis empat tahun penjara itu belajar membuat berbagai macam roti, dari roti kering sampai kue ulang tahun, sekaligus belajar menghias jenis kue.
Setelah menghirup udara bebas, Zainal bekerja di Amsterdam Bakery, kemudian pindah ke BreadTalk, hingga akhirnya berlabuh di Holland Bakery.
Zainal menerangkan bekas rekan-rekannya dahulu di penjara ternyataa memiliki kreativitas yang tinggi dan berkeinginan untuk hidup lebih baik.
"Makanya saya bilang sama teman-teman yang masih di dalam (Lapas) untuk terus berlatih, jadi nanti bisa bekerja seperti saya," kata Zainal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Gaji saya Rp6,7 juta sekarang. Saya menjadi instruktur untuk pembuat roti di Holland Bakery. Saya melatih karyawan di hampir seluruh outlet," kata bekas penghuni Lembaga Permasyarakatan Jakarta ini saat mengikuti pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana di Jakarta, Selasa.
Saat berada di lapas, ia diajak petugas untuk mengikuti program pembinaan membuat roti bersama beberapa narapidana lainnya.
Lewat program ini, bekas terpidana yang divonis empat tahun penjara itu belajar membuat berbagai macam roti, dari roti kering sampai kue ulang tahun, sekaligus belajar menghias jenis kue.
Setelah menghirup udara bebas, Zainal bekerja di Amsterdam Bakery, kemudian pindah ke BreadTalk, hingga akhirnya berlabuh di Holland Bakery.
Zainal menerangkan bekas rekan-rekannya dahulu di penjara ternyataa memiliki kreativitas yang tinggi dan berkeinginan untuk hidup lebih baik.
"Makanya saya bilang sama teman-teman yang masih di dalam (Lapas) untuk terus berlatih, jadi nanti bisa bekerja seperti saya," kata Zainal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016