Penajam (ANTARA Kaltim) - Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di Kecamatan Sepaku, membutuhkan irigasi untuk mengairi lahan sawah di wilayah itu.
Camat Sepaku Risman Abdul saat dihubungi di Penajam, Sabtu mengatakan, keberadaan sumber air dengan lahan persawahan di Kecamatan Sepaku cukup jauh, sehingga perlu sarana irigasi untuk membantu penyaluran air ke lahan sawah petani.
"Luas areal persawahan di Sepaku sekitar 400 hingga 500 hekatre, tetapi sejauh ini belum tergarap maksimal akibat terkendala pengairan," ujarnya.
"Saluran irigasi sangat diperlukan petani, karena pada musim kemarau sawah para petani kerap kekeringan," ucap Risman Abdul.
Meskipun sumber air yang berada di Kelurahan Sepaku cukup besar kata dia, para petani di Kecamatan Sepaku hanya bisa melakukan panen sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Sedangkan saat musim kemarau lanjut Risman Abdul, para petani di Kecamatan Sepaku hanya bisa panen satu kali dalam satu tahun, karena pada musim kemarau lahan persawahan mengalami kekeringan.
Menurut Risman Abdul, saluran irigasi sangat dibutuhkan di Kecamatan Sepaku, karena pada saat musim penghujan lahan persawahan masyarakat petani kerap terendam banjir, sementara pada musim kemarau para petani kesulitan mendapatkan air sehingga sawah mengalami kekeringan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Camat Sepaku Risman Abdul saat dihubungi di Penajam, Sabtu mengatakan, keberadaan sumber air dengan lahan persawahan di Kecamatan Sepaku cukup jauh, sehingga perlu sarana irigasi untuk membantu penyaluran air ke lahan sawah petani.
"Luas areal persawahan di Sepaku sekitar 400 hingga 500 hekatre, tetapi sejauh ini belum tergarap maksimal akibat terkendala pengairan," ujarnya.
"Saluran irigasi sangat diperlukan petani, karena pada musim kemarau sawah para petani kerap kekeringan," ucap Risman Abdul.
Meskipun sumber air yang berada di Kelurahan Sepaku cukup besar kata dia, para petani di Kecamatan Sepaku hanya bisa melakukan panen sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Sedangkan saat musim kemarau lanjut Risman Abdul, para petani di Kecamatan Sepaku hanya bisa panen satu kali dalam satu tahun, karena pada musim kemarau lahan persawahan mengalami kekeringan.
Menurut Risman Abdul, saluran irigasi sangat dibutuhkan di Kecamatan Sepaku, karena pada saat musim penghujan lahan persawahan masyarakat petani kerap terendam banjir, sementara pada musim kemarau para petani kesulitan mendapatkan air sehingga sawah mengalami kekeringan. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016