Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Tanah Grogot, Kabupaten Paser, menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Keliling di tempat-tempat bermain anak di daerah itu.
"Kami melaksanakan pelayanan keliling ini untuk memberikan pelayanan PIN Polio bagi balita yang belum diimunisasi. PIN polio keliling kami lakukan di sejumlah tempat permainan anak," kata Koordinator PIN Polio Keliling, Chandra di Tanah Grogot, Jumat.
"Instruksi ini serentak dilakukan di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Paser," ujarnya.
PIN Polio lanjut Chandra, sebenarnya telah berakhir pada 15 Maret 2016, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan untuk melakukan PIN Polio tambahan selama tiga hari mulai 16 Maret 2016.
"Berdasarkan Pusat Data Nasional Kemenkes, baru 7.000 balita di Kelurahan Tanah Grogot yang mengikuti PIN Polio. Padahal, jumlah balita di Kabupaten Paser sekitar 8.800 anak atau baru sekitar delapan puluh persen balita yang sudah diimunisasi," tutur Chandra.
Tidak ikut sertanya balita pada program PIN Polio 2016 itu menurut Chandra, karena beberapa alasan di antaranya, kesibukan kedua orangtua yang bekerja sehingga tidak sempat mengartakan anak mereka ke Pos PIN Polio yang ada.
"Kami juga sudah mengupayakan mendatangi 54 Rukun Tetangga di Kelurahan Tanah Grogot dan memberikan pelayanan di sana. Namun kesadaran orangtua pun masih rendah," kata Chandra.
Selain mendatangi Tepian Kandilo, pihaknya juga telah mendatangi Pasar Senaken dan taman bermain bekas Kantor Dinas Kesehatan.
"Kami harus mendatangi tempat-tempat bermain dan pusat keramaian lainnya pada sore hari karena pada saat itulah orangtua dan balitanya bisa ditemui," katanya.
"Hingga hari ketiga sekaligus hari terakhir ini, Puskesmas Tanah Grogot mencatat 90 persen lebih balita di Kelurahan Tanah Grogot sudah mendapatkan PIN Polio," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kami melaksanakan pelayanan keliling ini untuk memberikan pelayanan PIN Polio bagi balita yang belum diimunisasi. PIN polio keliling kami lakukan di sejumlah tempat permainan anak," kata Koordinator PIN Polio Keliling, Chandra di Tanah Grogot, Jumat.
"Instruksi ini serentak dilakukan di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Paser," ujarnya.
PIN Polio lanjut Chandra, sebenarnya telah berakhir pada 15 Maret 2016, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan untuk melakukan PIN Polio tambahan selama tiga hari mulai 16 Maret 2016.
"Berdasarkan Pusat Data Nasional Kemenkes, baru 7.000 balita di Kelurahan Tanah Grogot yang mengikuti PIN Polio. Padahal, jumlah balita di Kabupaten Paser sekitar 8.800 anak atau baru sekitar delapan puluh persen balita yang sudah diimunisasi," tutur Chandra.
Tidak ikut sertanya balita pada program PIN Polio 2016 itu menurut Chandra, karena beberapa alasan di antaranya, kesibukan kedua orangtua yang bekerja sehingga tidak sempat mengartakan anak mereka ke Pos PIN Polio yang ada.
"Kami juga sudah mengupayakan mendatangi 54 Rukun Tetangga di Kelurahan Tanah Grogot dan memberikan pelayanan di sana. Namun kesadaran orangtua pun masih rendah," kata Chandra.
Selain mendatangi Tepian Kandilo, pihaknya juga telah mendatangi Pasar Senaken dan taman bermain bekas Kantor Dinas Kesehatan.
"Kami harus mendatangi tempat-tempat bermain dan pusat keramaian lainnya pada sore hari karena pada saat itulah orangtua dan balitanya bisa ditemui," katanya.
"Hingga hari ketiga sekaligus hari terakhir ini, Puskesmas Tanah Grogot mencatat 90 persen lebih balita di Kelurahan Tanah Grogot sudah mendapatkan PIN Polio," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016