Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 60 prajurit TNI Angkatan Daerah di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan Bintara Pembina Desa di lingkungan Korem 091/Aji Surya Natakesuma mengikuti pelatihan pertanian untuk budidaya padi, jagung, dan kedelai.

"Selain mengikuti pelatihan budidaya, para prajurit juga mendapat pelatihan sebagai penyuluh sehingga mereka mampu membina petani agar terampil dalam pembangunan pertanian tiga tanaman pangan tersebut," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kaltim Fuad Asadin di Samarinda, Senin.

Fuad Asadin mengatakan hal itu saat membuka pelatihan dan pendidikan (diklat) bagi anggota TNI AD di Balai Pelatihan Pertanian Kaltim. Pelatihan digelar selama sepekan dengan masa efektif sejak Senin hingga Sabtu.

Selain mendapatkan pelatihan berupa teori budidaya, para Babinsa juga akan mengikuti praktik untuk bidang pertanian, termasuk praktik mengoperasikan sejumlah peralatan pertanian, pengendalian hama, dan pemupukan.

Selama 2015, lanjut Fuad, BKPP Kaltim telah melakukan pelatihan sejenis dengan Babinsa yang telah dilatih berjumlah 381 orang yang terbagi dalam empat angkatan.

Sedangkan pelatihan angkatan pertama pada 2016 dilakukan untuk 60 personel Babinsa, sehingga total prajurit TNI AD yang telah dilatih menjadi 441 orang.

Ia juga telah memprogramkan pada tahun ini masih akan melakukan pelatihan lagi untuk angkatan selanjutnya.

Dari hasil evaluasi terhadap Babinsa yang sudah dilatih dan terjun langsung membantu para petani pada 2015, lanjutnya, diperoleh keserasian dan sinergi antara Babinsa, petani, dan penyuluh lapangan.

Berangkat dari hasil evaluasi yang positif tersebut, sehingga pelatihan bagi Banbinsa harus diteruskan karena manfaatnya cukup besar bagi perkembangan pertanian tanaman pangan.

"Banyak hal yang dapat dikerjkan dan diselesaikan oleh Babinsa di lapangan dalam membantu petani, seperti menjaga penyaluran pupuk bersubsidi, menjaga ketersediaan air irigasi, dan pendampingan petani dalam meningkatkan produksi pertanian," katanya.

Menurut Fuad, keterlibatan prajurit TNI AD ini seiring adanya instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan Indonesia dapat swasembada pangan pada 2017, terutama pangan dari tiga komoditas tersebut.

Selanjutnya, kesepakatan kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman antara KSAD dan Kementan.

Instruksi ini juga telah sampai ke daerah-daerah yang ditindaklanjuti dengan kerja sama antara TNI AD dengan bupati serta wali kota se-Kaltim dan Kaltara.

"Produksi padi di Kaltim masih belum meningkat, namun produksi jagung dan kedelai sudah lumayan tapi belum signifikan. Untuk itu, kerja sama dengan TNI tentu akan mampu meningkatkan produksi sektor tanaman pangan, terutama tiga komoditas yang diunggulkan ini," kata Fuad. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016