Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam meyakini keberadaan Buddhist Center di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bisa mengurangi aksi-aksi radikal berbasis agama yang terjadi akhir-akhir ini.

"Belakangan ini tindakan radikal berbau agama masih terjadi di Tanah Air, termasuk adanya kelompok yang menggabungkan lintas agama. Jadi, keberadaan Buddhist Center ini tentu akan meminimalisasi hal itu," katanya di Samarinda, Senin.

Hal itu dikatakan Nur Syam saat bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meresmikan pusat peribadatan sekaligus kegiatan Umat Buddha di Jalan D.I Panjaitan Samarinda.

Dalam bangunan Buddhist Center juga terdapat Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) serta Maha Vihara Sejahtera Maitreya.

"Kehadiran Buddhist Center diharapkan dapat terus meningkatkan kerukunan semua umat beragama, tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi lintas umat sehingga keberadaannya dapat memberikan kesejukan bagi seluruh masyarakat Kaltim," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa Kaltim sebagai salah satu provinsi yang disebut Indonesia mini, karena semua etnis dan agama ada di daerah ini, memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kebersamaan antarumat beragama, yakni komitmen yang dilandasi oleh rasa saling menghormati.

Hal ini diwujudkan secara nyata melalui peresmian Buddhis Center Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan tempat ibadah umat Buddha terbesar dan termegah di Asia Tenggara, bahkan pertama di Indonesia.

Menurut ia, Pusdiklat dan Maha Vihara Sejahtera Maitreya Samarinda yang diresmikan itu menjadi harapan besar bagi umat Buddha untuk dapat memberikan kontribusinya dalam mendukung program-program pembangunan di Kaltim.

"Saya yakin Buddhist Center akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi umat Buddha, melainkan seluruh umat beragama di Kalimantan Timur," tambahnya.

Ia menambahkan kehadiran Buddhist Center di Kaltim memiliki andil besar untuk mengurangi pengaruh radikalisme berbasis agama yang belakangan ini menjadi masalah dan tengah ditanggapi serius oleh pemerintah.

Buddhist Center Samarinda dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare dengan luas bangunan 60 x 42,5 meter.

Bangunan sekitar 10.600 meter persegi tersebut berlapis keramik dan beberapa bagian lainnya juga dilapisi dengan batu berukir. Bagian dalam Buddhist Centre dilengkapi beberapa patung Buddha yang didatangkan khusus dari Taiwan. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016