Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Operator telekomunikasi PT Telkomsel memperkirakan trafik atau lalu lintas komunikasi saat terjadinya gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 akan naik hingga 200 persen dibanding hari biasa.

"Masyarakat, terutama yang daerahnya dilalui bayangan bulan tentu ingin berbagi momen penting itu di media sosial melalui perangkat selular," kata Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi dalam keterangannya di Balikpapan, Sabtu.

Ia menjelaskan Telkomsel telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga kualitas layanan dan kestabilan jaringan, di antaranya memaksimalkan kapasitas menara telekomunikasi (Base Transceiver Station/BTS) dan menyiapkan mobil-mobil "Compact Mobile Base Station" (COMBAT).

"Kami optimalkan 229 BTS di kota-kota yang dilewati gerhana matahari total, seperti Balikpapan, Palangkaraya, Palu, Ternate. Termasuk juga mengoptimalkan dan menjaga jaringan di hotel-hotel, di mana wisatawan menginap," lanjut Silalahi.

Dari jumlah 229 BTS tersebut, sebanyak 40 BTS berada di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, anak perusahaan PT Telkom ini juga mencatat akan ada 37 Point of Interest (PoI) atau tempat massa akan berkumpul untuk menyaksikan gerhana.

"Salah satunya Lapangan Merdeka di Balikpapan. Kami siapkan dua unit perangkat di lokasi itu," tambah General Manager Information Communication Technology (ICT) Telkomsel Regional Kalimantan Ardhiono Trilaksono.

Peristiwa gerhana matahari total diperhitungkan akan terjadi pada 9 Maret 2016 pada pukul 06.20 Waktu Indonesia Barat (WIB) hingga pukul 09.45 Waktu Indonesia Timur (WIT).

Di Balikpapan yang termasuk Waktu Indonesia Tengah (Wita), peristiwa gerhana matahari total akan terjadi mulai pukul 08.33 Wita dan berlangsung selama 69 detik.

"Masyarakat Balikpapan bisa hadir ke Lapangan Merdeka atau Pantai Manggar, karena ada keramaian khusus yang kami siapkan untuk menyambut gerhana matahari total," kata Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan Oemy Facessly.

Keramaian itu, antara lain lomba perahu naga, lomba perahu hias, makan ikan bakar, dan makan mantau sebanyak 2119 buah. Mantau adalah roti khas dari masyarakat Tionghoa, satu etnis yang turut aktif membangun Balikpapan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016