Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur telah menerapkan puluhan jenis teknologi tepat guna (TTG) yang tersebar di kabupaten/kota, masing-masing teknologi terapan tersebut disesuaikan oleh inovatornya dengan kondisi alam dan kebutuhan lokal.

"Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang belum memiliki TTG karena memang merupakan daerah otonomi baru," ujar Kabid TTG Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Surya Dharma Herman di Samarinda, Jumat.

Berbagai jenis TTG yang dimiliki Kaltim itu antara lain di Kota Samarinda terdapat destilator bahan bakar minyak alternatif dan kerajinan dari limbah plastik.

Di Kota Balikpapan terdapat alat penguatan sinyal, kompos dari buah busuk, dan bambu pori. Di Kota Bontang terdapat TTG inovasi alat penghasil hidrogen, inovasi aireho, alat pembuat biogas, dan alat pembuat bioetanol.

Kemudian di Kebupaten Penajam Paser Utara melakukan inovasi untuk alat semprot, alat bubuk kepiting, alat pemotong rumput pakan ternak, replanting kelapa sawit, alat presto ikan.

Di Kabupaten Paser terdapat alat pengasap ikan, alat pembuat pasak, aneka produk daur ulang, dan alat anyaman.

Kabupaten Kutai Timur terdapat alat pres serbaguna, alat perontok padi, dan gas bioetanol. Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat mesin perontok jagung, mixer bata ringan, pemipih enceng gondok, dan perajang umbi-umbian.

Dalam upaya merangsang daerah berinovasi demi pengembangan teknologi, lanjutnya, BPMPD Kaltim terus melakukan pembinaan dengan berbagai cara, di antaranya menyiapkan bantuan anggaran, melakukan penilaian terhadap Pos Pelayanan Teknolgi (Posyantek) yang aktif dan memberikan penghargaan bagi yang mendapat nilai terbaik.

Hal ini dilakukan karena pemanfaatan TTG belum optimal untuk mendukung berbagai produk lokal, padahal potensi SDA Kaltim cukup berlimpah, sementara pemanfaatannya belum optimal, kualitas rendah, produktivitas terbatas, dan daya saing juga masih rendah.

"Dalam pengembangan TTG, kami juga melakukan pemetaan, pengkajian, pemasyarakatan, kerja sama dengan berbagai pihak, pembentukan dan penguatan Posyantek, pendampingan, dan memberikan bantuan stimulan untuk merangsang inovasi serta daya saing," kata Surya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016