Samarinda (ANTARA Kaltim) – Pola atau cara berkomunikasi yang efektif  harus dilakukan para orangtua maupun guru yang mendampingi anak berkebutuahn khusus (ABK).  Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kaltim  Hj Ardiningsih, banyak hal yang ikut menentukan keberhasilan dalam pembinaan dan bimbingan bagi ABK.

“Gerakan tubuh maupun gaya bicara kita sebenarnya mudah dimengerti para ABK. Gunakan  komunikasi efektif dan jangan membentak atau berkata kasar,” kata Ardiningsih pada Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Forum Peduli ABK di Samarinda, Senin (29/2).

Selain itu, para orangtua harus secara baik dan sabar mengajarkan berkomunikasi dengan berbicara. Misalnya, terlebih dulu mengajarkan pengucapan huruf-huruf abjad dengan jelas.

Dijelaskannya, pendekatan komunikasi maupun tahapan-tahapan lainnya harus dilakukan para orangtua ABK. Sebab, anak-anak itu lebih banyak berada di rumah dibanding sekolah.

“Kami harap para orangtua dan guru selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait bagaimana membangun komunikasi yang efektif kepada ABK. Pemerintah selalu memberikan dukungan dan perhatian besar bagi perkembangan ABK di Kaltim,” jelas Ardiningsih.

Sementara itu Ketua Forum Peduli ABK Kaltim Widarwati mengatakan untuk pendidikan atau kesempatan belajar bagi ABK sudah terbuka luas dengan berbagai jenjang pendidikan.

“Sekarang ini sudah ada tiga jenis sekolah bagi ABK. Yakni sekolah khusus, sekolah regular maupun sekolah inklusi. Kami harap para orangtua tidak khawatir lagi untuk menyekolahkan anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Widarwati.

Fasilitasi/workshop yang bertema strategi meningkatkan kemampuan komunikasi pada ABK diikuti 80 peserta terdiri orangtua ABK, guru dan dinas/kantor/instansi yang membidangi pendidikan bagi ABK dengan narasumber Sheila Hadikoesoemo dari Jakarta. (Humas Prov Kaltim/yans).  

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016