Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Paser menggandeng para dukun beranak di daerah itu pada proses penanganan ibu melahirkan.
"Ada 53 dukun beranak yang siap bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam penanganan ibu melahirkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, dr I Made Dewa Sudharsana, saat dihubungi di Tanah Grogot, Senin.
Kerja sama tersebut kata I Made Dewa, dalam rangka membantu para bidan, baik dalam proses pra persalinan hingga pembinaan maupun pembimbingan pascamelahirkan.
Pada kesepakatan kerja sama tersebut lanjut I Made Dewa, para dukun beranak bersedia tidak melayani persalinan tetapi hanya melakukan pendampingan pelayanan bersama bidan.
"Dukun yang sudah bekerja sama akan melaporkan ke bidan jika menemukan ibu hamil yang ingin meminta pertolongan persalinan," katanya.
"Setelah kerja sama ini, dukun bernaka saat ini hanya melaporkan jika ada permintaan pertolongan persalinan, selanjutnya mendampingi bidan memberikan pelayanan sebelum dan sesudah persalinan," ujar I Made Dewa.
Tugas dukun lanjut I Made Dewa, seperti memotivasi ibu-ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ke bidan dan membantu bidan pada saat pemeriksaan.
Seorang dukun tambahnya, juga melakukan penyuluhan pada ibu-ibu hamil dan keluarga terkait tanda-tanda persalinan, tanda bahaya kehamilan, kebersihan pribadi dan lingkungan serta perencanaan persalinan.
Pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kata I Made Dewa, pada 2016 telah mengalokasikan bantuan persalinan kepada keluarga tidak mampu melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal).
"APBN pada 2016, ada alokasi dana untuk program Jampersal tapi jumlahnya kami belum tahu. Tetapi pada APBN 2014, Kabupaten Paser mendapatkan Rp1,7 milyar untuk Jampersal," tutur I Made Dewa.
Melalui Jampersal tersebut kata dia, para dukun yang telah bekerja sama akan mendapatkan dana sebagai bentuk penghargaan yang ikut membantu proses persalinan atau pembinaan.
"Dukun yang sudah kerja sama akan diberikan uang dari Jampersal sebagai tanda terima kasih membantu persalinan," ujar I Made Dewa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Ada 53 dukun beranak yang siap bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam penanganan ibu melahirkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, dr I Made Dewa Sudharsana, saat dihubungi di Tanah Grogot, Senin.
Kerja sama tersebut kata I Made Dewa, dalam rangka membantu para bidan, baik dalam proses pra persalinan hingga pembinaan maupun pembimbingan pascamelahirkan.
Pada kesepakatan kerja sama tersebut lanjut I Made Dewa, para dukun beranak bersedia tidak melayani persalinan tetapi hanya melakukan pendampingan pelayanan bersama bidan.
"Dukun yang sudah bekerja sama akan melaporkan ke bidan jika menemukan ibu hamil yang ingin meminta pertolongan persalinan," katanya.
"Setelah kerja sama ini, dukun bernaka saat ini hanya melaporkan jika ada permintaan pertolongan persalinan, selanjutnya mendampingi bidan memberikan pelayanan sebelum dan sesudah persalinan," ujar I Made Dewa.
Tugas dukun lanjut I Made Dewa, seperti memotivasi ibu-ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ke bidan dan membantu bidan pada saat pemeriksaan.
Seorang dukun tambahnya, juga melakukan penyuluhan pada ibu-ibu hamil dan keluarga terkait tanda-tanda persalinan, tanda bahaya kehamilan, kebersihan pribadi dan lingkungan serta perencanaan persalinan.
Pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kata I Made Dewa, pada 2016 telah mengalokasikan bantuan persalinan kepada keluarga tidak mampu melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal).
"APBN pada 2016, ada alokasi dana untuk program Jampersal tapi jumlahnya kami belum tahu. Tetapi pada APBN 2014, Kabupaten Paser mendapatkan Rp1,7 milyar untuk Jampersal," tutur I Made Dewa.
Melalui Jampersal tersebut kata dia, para dukun yang telah bekerja sama akan mendapatkan dana sebagai bentuk penghargaan yang ikut membantu proses persalinan atau pembinaan.
"Dukun yang sudah kerja sama akan diberikan uang dari Jampersal sebagai tanda terima kasih membantu persalinan," ujar I Made Dewa. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016